Parto tak mencoba menjawab. Ia hanya melanjutkan main gitarnya dan bernyanyi. Tetapi yang namanya perempuan kalau sudah penasaran dia bakal bertanya lagi. Susi pun duduk-nimbrung bareng teman-teman cowoknya. Ia tak lekas bertanya. Namun karena Sapar begitu bergairah kalau sudah ada perempuan, tanpa ditanya dia menerangkan maksud Parto.Â
"Orang gelisah itu, nggak murung terus," katanya sambil menghisap rokok. "Dari gelisah, ia akan menemukan medan gerak yang baru. Toh, nyatanya Sinta tetap kek gitu."
"Aku nggak paham maksudmu?" kata Susi heran-penasaran.Â
"Gelisah 'kan bingung, tapi ada actionnya, Sus. Nggak diam terus." Sapar menerangkan. "Di dalam kegelisahan, seseorang menemukan sesuatu, ada ide di sana, ada imajinasi, dari ide itu membangkitkan jiwanya, lalu bertindak."
"Oh! gitu," Susi mengangguk-angguk. "Kalau galau gimana Par?"
"Tanya aja sama Parto. Dia 'kan suka galau," ujarnya cekikikan.Â
   Susi menarik-narik tangan Parto, agar berhenti main gitar. Ia meminta Parto untuk menjawab pertanyaannya.Â
"To, berhenti dulu sih main gitarnya," Susi memohon. "Ayok sih jelasin, apa itu galau?"
   Hening.Â
   Parto orangnya menyebalkan, kalau ditanya ia mesem. Susi jadi geram. Lalu mengambil gitarnya dan mematahkan senar.Â
"Duuh, patah deh.," kata Parto.Â