Agustus tiba, dan bersamaan dengannya, sensasi campur aduk muncul di benakku. Ada debar keraguan yang bercampur dengan antusiasme meluap menyambut Maybank Marathon 2025 di Bali pada 24 Agustus nanti. Lokasinya memang sama seperti tahun lalu, tapi rutenya? Belum tahu apakah akan melintasi jalur yang sama atau ada kejutan baru. Can't wait!
Ini adalah "Virgin Marathon"-ku, istilah yang familiar di kalangan pelari untuk debut di kategori Full Marathon. Jujur saja, pikiran ini terkadang kacau dengan pertanyaan konyol: "Gila, aku harus berlari sejauh 42,195 KM? Bisa nggak, ya?" Jarak ini bukan main-main, ini adalah standar internasional yang diakui untuk lomba maraton, sama seperti di Boston Marathon atau Tokyo Marathon.
Kenapa nekat ikut Full Marathon? Sebenarnya, ini bukan soal nekat. Ini adalah kesempatan emas yang kudapatkan, sebuah slot maraton dari keponakanku yang kebetulan bekerja di brand penyelenggara. Tantangannya terasa sama besarnya dengan saat aku mengikuti Half Marathon di Maybank tahun lalu. Bedanya, saat itu aku bukan "virgin" di kategori HM, karena sudah beberapa kali ikut lomba di kategori yang sama. Makanya, rasa gugupnya tidak sebesar sekarang. Because, it's my virgin Marathon!
Kalau ditanya soal persiapan, tentu saja aku sudah mempersiapkan fisik dan mental, termasuk latihan. Hanya saja, latihanku tidak semaksimal mereka yang dibimbing langsung oleh coach. Aku hanya bermodalkan keyakinan dan antusiasme, sambil rajin menonton YouTube untuk mempelajari teknik dan hal-hal penting yang harus dilakukan saat mengikuti maraton.
Apakah aku siap?
Siap nggak siap, harus siap! Ini adalah tantangan besar untuk diriku sendiri. Tiga tahun lalu, aku mulai jatuh cinta pada dunia lari, dan perasaan itu semakin dalam karena lari benar-benar mengubah hidupku menjadi lebih sehat.
Jadi, di bulan Agustus ini, aku harus lebih intens berlatih dan mempersiapkan segalanya demi debut maraton perdanaku. wish me luck, guys!
