Mohon tunggu...
B. Ario Tejo S.
B. Ario Tejo S. Mohon Tunggu... Dosen Fakultas Filsafat, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung

Filsafat, Teologi, dan Studi Agama-agama untuk kehidupan bersama yang lebih harmonis dan manusiawi.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Rosario, Doa Kontemplatif, Belajar Beriman dalam Sekolah Maria

23 Mei 2025   16:50 Diperbarui: 25 Mei 2025   21:23 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Maria yang senantiasa memandang wajah Yesus, Putera-Nya (Sumber: https://www.gerejayesuskristus.org/2022/ltw-share-inspiration))

Aspek yang kedua: bersama dengan Maria, belajar mengenal Kristus (learning Christ with Mary) (Rosarium Virginis Mariae, no.14). Mendoakan Rosario berarti masuk dan duduk di dalam sekolah Maria dan belajar untuk mengenal Kristus dengan merenungkan peristiwa-peristiwa Kristus dari mata Maria. Maria adalah guru yang sempurna untuk mengenal Yesus karena Maria adalah ibu-Nya. Umat Katolik dapat belajar bersama Maria bagaimana mengenal Puteranya dan apa yang dikehendaki-Nya.

Aspek yang ketiga: bersama dengan Maria, menjadi serupa dengan Kristus (being conformed to Christ with Mary) (Rosarium Virginis Mariae, no 15). Puncak spiritualitas umat Katolik adalah menjadi serupa dengan Kristus. Dalam Rosario, umat Katolik terus-menerus memandang wajah Kristus, masuk ke dalam kehidupan Kristus, membangun sikap yang sama dengan Kristus, dan hidup seperti Kristus.

Aspek yang keempat: bersama dengan Maria, berdoa kepada Kristus (praying to Christ with Mary) (Rosarium Virginis Mariae, no.16). Dalam pesta perjamuan kawin di Kana, Maria tanpa diminta oleh siapapun datang kepada Yesus menyampaikan persoalan yang dialami oleh keluarga mempelai yaitu kehabisan anggur. Melalui keibuannya Maria masuk ke dalam hati Yesus dan memohon kemurahan hati-Nya bagi mereka yang membutuhkan pertolongan. Berkat keibuannya, Maria memungkinkan mukjizat yang belum waktunya terjadi dapat terjadi. Ini kekuatan keibuan Maria.

Aspek yang kelima: bersama dengan Maria, mewartakan Kristus (proclaiming Christ with Mary) (Rosarium Virginis Mariae, no.17). Dengan mengarahkan pandangan kepada Kristus dalam Rosario, umat Katolik dapat semakin mengenal Kristus dengan benar dan dapat semakin serupa dengan Kristus yang sejati. Hal ini akan menghindarkan umat Katolik dari kesesatan-kesesatan ajaran iman tentang Kristus. Rosario adalah senjata yang ampuh untuk melawan ajaran-ajaran iman yang sesat tentang Kristus.

Sebagai ujian akhir, proses belajar di sekolah Maria selalu diakhiri dengan proses belajar ketaatan terhadap kehendak Allah seperti Maria sendiri khususnya dalam hal-hal yang mustahil. Bersama Maria, guru kontemplasi, umat Katolik dapat berkata kepada Tuhan, "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu." (Luk.1:38).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun