PK Bapas Surakarta ikuti Lokakarya Pelatihan Asesmen Psikososial untuk Anak-anak Terkait Kelompok Terorisme dan Ekstrimisme Kekerasan di Indonesia

PK Bapas Surakarta ikuti Lokakarya Pelatihan Asesmen Psikososial untuk Anak-anak Terkait dengan Kelompok Teroris dan Ekstremis Kekerasan di Indonesia

Surakarta, 26 Mei 2023 - Mulyono, Pembimbing Kemasyarakatan Madya dari Bapas Surakarta, mengikuti kegiatan "Lokakarya Pelatihan tentang Proses Asesmen Psikososial untuk Anak-anak yang Terasosiasi dengan Kelompok Teroris dan Ekstremis Kekerasan di Indonesia". Kegiatan ini berlangsung selama empat hari, mulai dari Senin hingga Kamis, tanggal 22 hingga 25 Mei 2023 bertempat di Hotel Novotel Solo.

Dok. Humas Bapas Solo

Lokakarya tersebut diselenggarakan oleh United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) bekerja sama dengan Kementerian Sosial dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Acara ini dihadiri oleh 12 praktisi profesional, termasuk Pekerja Sosial dan Psikolog dari Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso Surakarta (Kementerian Sosial) sebanyak 7 orang. Selain itu, terdapat Pekerja Sosial dari Dinas Sosial Kabupaten Klaten, Boyolali, Sragen, dan Sukoharjo, masing-masing satu orang, serta Mulyono sebagai perwakilan dari Bapas Kelas I Surakarta.
Kegiatan lokakarya ini dilaksanakan secara tatap muka, dengan menyajikan materi dan diskusi bagi para peserta. Pembukaan acara dihadiri oleh Kepala Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso Surakarta, Bapak Rahmat Koesnadi, serta Alfrida Heanity Panjaitan dari Direktorat Kerjasama Regional dan Multilateral BNPT, Hasrifah Musa dari Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak Kementerian Sosial, dan Mirza Dwiky Hermastuti sebagai National Programme Officer UNODC.

Selama lokakarya, peserta mendapatkan materi yang relevan dan penting terkait asesmen psikososial terhadap anak-anak yang terkait dengan kelompok jaringan terorisme. Materi ini mencakup pemahaman tentang kondisi psikologis anak-anak yang terlibat dalam kelompok terorisme, serta proses asesmen yang dapat membantu pemahaman dan penanganan mereka. Selain itu, materi juga membahas rehabilitasi dan reintegrasi sosial untuk anak-anak yang terkait dengan kelompok jaringan terorisme, dengan menjelaskan strategi dan langkah-langkah yang diperlukan dalam proses rehabilitasi.

Partisipasi aktif Mulyono dalam lokakarya ini menunjukkan komitmen dan kesiapannya dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilannya dalam mendukung anak-anak yang terlibat dalam kelompok teroris dan ekstremis kekerasan di Indonesia. Diharapkan pengetahuan yang diperolehnya dari lokakarya ini akan dapat diterapkan secara efektif dalam tugas dan tanggung jawabnya sebagai Pembimbing Kemasyarakatan Madya di Bapas Surakarta untuk memberikan bimbingan dan rehabilitasi yang baik kepada anak-anak yang membutuhkannya.