Mohon tunggu...
dul karim (kang im)
dul karim (kang im) Mohon Tunggu... Independent Author

Holistic Scientis, Human Universe Scientis

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

4 ( Empat ) Periode Jiwa

1 Juni 2025   20:00 Diperbarui: 1 Juni 2025   20:05 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : pngtree.com

Jiwa menurut ibnu sina adalah substansi ruhani yang memancar kepada jasad dan menghidupkannya lalu menjadikan alat untuk mendapatkan pengetahuan dan ilmu, sehingga dengan keduanya dia bisa menyempurnakan dirinya dan mengenal tuhannya

Sedangkan jiwa menurut Plato, sebagai inkoporeal ( tidak berwujud fisik ) dan merupakan aspek abadi dari keberadaan seseorang

Jiwa juga bisa berarti elemen yang dimiliki manusia yang merupakan unifikasi dari akal, hati dan nafsu yang berkemampuan dan bersifat intelektual, emosional dan spiritual

Begitulah definisi dan gambaran jiwa yang digambarkan sebagai entitas yang eksis bersama dengan jasad dan ruh

Bagaimana jiwa bersifat abstrak tetapi eksistensinya nyata, bersifat energial yang menjadi penghubung antara jasad yang bersifat material dan ruh yang bersifat essensial

4( Empat ) Periode Jiwa

Bagaimana eksistensi jiwa bisa berada dalam diri manusia melalui mekanisme  tahapan tahapan yang digambarkan seperti dibawah ini :

1. Causa Pertama : Masa Kelahiran

Sumber gambar : moolmom.com
Sumber gambar : moolmom.com

Seperti halnya raga manusia, jiwa lahir pertama kali adalah saat janin yang berumur 120 hari ( 4 bulan ) di tiupkan Ruh ke dalamnya oleh malaikat.

Pertemuan raga yang telah ditiupkan ruh ke dalamnya melahirkan jiwa ke dalam janin tersebut

Dalam tahap awal kelahiran jiwa ke dalam janin, berpengaruh secara ke dalam indra dan pergerakan emosi pada janin, sehingga muncul mekanisme koneksivitas berupa apa yang dirasakan oleh bumil pasti dirasakan oleh si jabang bayi, baik perasan sedih, senang, bahagia, dan perasaan perasaan lainnya

2. Causa kedua : Fase Pertumbuhan dan Perkembangan

Ww
Ww

Setelah dalam kandungan selama kurang lebih 9 bulan dalam kandungan, jabang bayi akan lahir dan untuk pertama kalinya menghirup oksigen dari alam fana, sekaligus sebagai penanda tahap pertumbuhan dan perkembangan dari jiwa

Tahap pertumbuhan dan perkembangan jiwa terdiri atas beberapa fase . yaitu :

www.kompas.com
www.kompas.com

- Balita

- Anak anak

- Remaja

- Dewasa

- Orang Tua

- Lanjut Usia

Dalam rentang waktu di atas, jiwa mengalami fase pertumbuhan dan perkembangan yang linier dengan perkembangan fisik dari seseorang

3. Causa ketiga : Fase Kematian

kaltim.tribunnews
kaltim.tribunnews

Ketika ajal sudah tiba dan tatkala ruh dicabut sehingga disebut kematian, jiwa manusia juga akan ikut mati.

Tatkala berpisahnya jasad dengan ruh...maka padamlah jiwa dari manusia tersebut. 

Tidak seperti ruh yang kembali kepada Penciptanya, jiwa akan sirna untuk sementara, kemana jiwa berada dan seperti apa bentuknya...belum ada dalil yang bisa menjelaskan terkait hal tersebut.

Tetapi bila disadur dari teori hukum kekekalan massa..." bahwa massa tidak akan pernah lenyap, tetapi akan berubah dalam bentuk yang lain "....... demikian juga jiwa,  bisa jadi jiwa berubah dalam bentuk yang lain tapi tidak lenyap

4. Causa keempat : Fase Unifikasi Pada Hari Dibangkitkan atau Yaumul Ba'ts Pasca Hari Kiamat

www.islampos.com
www.islampos.com

Hari tatkala seluruh makhluk dibangkitkan dari alam kubur, pada masa tersebut jasad, dan ruh kembali dipertemukan, pada saat itulah jiwa dikembalikan seperti sediakala dengan segala bawaan memori yang dibawa semasa hidup di alam fana atau di dunia

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun