Manusia adalah makhluk yang rapuh, yang akan melapuk pada lengkungan waktu 100 tahun.
Mekanisme alamiah menghadirkan oksidasi yang menggerogoti kekuatan otot dan tulang dalam menopang ego besar yang bersemayam di dalamnya
Kita tidak bisa memilih dimana kita akan dilahirkan, kita hanya tiba tiba muncul dalam balutan rahim yang kemudian terlahir dengan riuhan tangisan dengan posisi tangan tergenggam seolah membawa sesuatu yang nanti menuju garis nasib hidup kita
Garis takdir antara kita tidaklah sama....karena memang begitu bunyinya. Seseorang pernah berkata " persamaan bukanlah sifat alam namun alam memiliki siklus , yaitu persamaan hak untuk memilih ketidaksamaan".Â
Refleksi takdir yang bersifat random, memperjelas makna secara gamblang bahwa manusia tidak bisa mengintervensi tentang apa yang harus terjadi atau tidak terjadi dalam hidupnya
Alam berbahasa dengan caranya yang misterius, letupan dan lentingan kuantum takdir menciptakan hubungan peristiwa kehidupan manusia, dan semua hal tersebut di luar pemahaman kita.
Keleluasaan daya elektromagnetis yang bergumul dengan intensitas daya nuklir kuat dan lemah dalam diri manusia, membuat letupan letupan gelora hidup manusia menjauh dari tarikan absolutisme  ruang dan waktu
Menghantarkan manusia sejenak kadang bisa terlepas dari cengkeraman "lubang hitam " graviton, untuk bergerak melompat ke sudut sudut ruang dan waktu terdalam melalui jalan tikus " lubang lubang cacing atau warmhole "