"ah 10 bulan lagi..." gumam Sungapto, sambil memasukkan puntung rokoknya ke asbak yang udh penuh isinya. Sungapto sudah lama berambisi menjadi Bupati di kabupaten Sirepan. Ia sudah bosan jadi kepala desa 2 periode sedangkan asetnya tidak bertambah secara signifikan. Sungapto sudah merancang berbagai cara agar bisa menang telak tanpa ada dua putaran mengingat saingannya cukup kuat, ada lulusan sarjana pertanian namanya Komar, sudah malang melintang dalam bidang pertanian baik regional maupun nasional. Satu lagi Arman seorang insinyur lulusan kampus ternama di Yogyakarta, ia dikenal orang yang ramah, cerdas dan pandai dalam merangkul semua golongan bahkan sosmednya dia followersnya udah jutaan kayak artis-artis di televisi.
Sungapto tetap membusungkan dada,Â
"mereka belum tahu siapa Sungapto, nih kepala desa yang berprestasi, kalian hebat klo sampai bisa mengalahkan saya" ucap dia di depan cermin besarnya yang kerap kali ia ajak monolog tentang karirnya, rumah tangganya, dan lain-lainnya.
******
"pak hari ini agendanya ada peresmian Panti Asuhan dan gedung pertemuan warga yang dulu bapak yang meletakkan batu pertama" kata ajudan Sungapto.
"okay, hey ambilkan koperku yang di atas meja itu" ucap Sungapto ke ajudannya
Sungapto lalu ambil beberapa gepok uangnya lalu ia masukkan dalam amplop coklat tebal.
"hmm pas banget ini buat aku kampanye dari sekarang, toh ini bukan pelanggaran kan aku menjalankan tugas dinas. Kalaupun nanti ada teguran dari Panitia pengawas, tinggal aku "sogok" selesai tuh masalah" batin Sungapto.
"siapkan mobilnya kita berangkat"
"baik pak"
Ajudan itu bergegas ke garasi mengeluarkan mobil hitam mewah dengan nopol  B 1305 MUL.