Mohon tunggu...
Haji Dwi Sugiarto
Haji Dwi Sugiarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bergerak Berjuang Ber-Demokrasi

Tiyang Jawi nembe Sinau lan Nyinauni Jawi supados Njawani. Rawe-rawe rantas malang-malang putung.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Tulus

14 Juli 2020   21:46 Diperbarui: 26 Juli 2020   08:20 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada suatu waktu yang penuh dengan kesejukan suasana alam sekitarnya, di malam yang tenang mengandung segala rahasia dalam ketenangan hati yang selalu berdzikir mengingat menyatukan diri dengan segala karunia Sang Pemberi. Malam-malam yang penuh dengan arti serta hikmah hidup dan kehidupan ini. 

Cinta kalimat yang penuh gairah hidup, kalimat yang selalu menyemangati jiwa-jiwa untuk bergerak dan berjuang selalu mengarah pada kebaikan-kebaikan di awal hingga akhirnya.   

Pada saat itu di suatu lembah yang selama ini selalu dalam kedamaian, hidup masyarakat yang penuh kesederhanaan, semua kebutuhan tercukupi dengan swadaya hidup saling membantu adalah budaya yang ditanamkan dalam jiwa setiap generasi oleh para pendahulunya. 

Terjadilah peristiwa yang membuat semua penghuni perkampungan itu harus meninggalkan tempat tinggal sejak dahulu kala leluhurnya merintis dengan tekun membangun peradaban di lembah ngarai tersebut. 

Peristiwa yang membuat masing-masing insan manusia menyelamatkan dirinya sendiri. Yang mana menurut sesepuh yang masih hidup dan terselamatkan dari bencana banjir bandang yang belum pernah terjadi sebelumnya. 

Di perkampungan itu pernah hidup seorang yang punya kelebihan dibanding masyarakat pada umumnya, sehingga sering diminta saran-saran demi kebaikan dari masyarakat sekitarnya untuk hidup yang lebih baik di kehidupan saat ini maupun dimasa mendatang.

Nampaknya sesepuh tersebut yang terselamatkan dari bencana banjir bandang tersebut sedang merenungi kejadian yang baru terjadi beberapa waktu  sambil menikmati kopi sufi. Dalam hatinya selalu mengucapkan syukur tiada henti pada Sang Pencipta segala alam ini, meskipun sebagian penerus masyarakatnya tak terselamatkan dari banjir bandang tersebut. 

Syukur selalu disampaikan secara lisan maupun perbutan juga hati yang selalu tulus bersyukur setiap saat. Harapan masa depan yang sudah terajut tersusun rapi dan telah terurai berantakan, masih bisa diperbaiki dengan beberapa harapan yang bisa diperoleh dari generasi yang masih ada.

Harapan memperbaiki cita-cita yang sempat terurai keluar dari jalur yang sudah disusun dengan baik dan rapi selama ini.  Si Daya salah satu keturunan sesepuh itu yang terselamatkan sedang tumbuh subur jiwa raganya, setelah melampaui masa kanak-kanaknya. Jika diperhatikan secara nasab Si Daya termasuk salah satu cicitnya dari jalur anak laki-laki satu satunya.

Juga ada beberapa generasi muda yang terselamatkan dari banjir bandang tersebut karena rumahnya yang kuat menyangkut dibebatuan yang cukup tinggi tak terlampau tingginya air bah yang datang tanpa diundang tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun