Sudah barang tentu bagi yang menerima petunjuk melalui mimpi tersebut.
Apakah penulis meyakini bahwa mimpi adalah merupakan firman Allah, atau perintah dan petunjuk Allah? Iya benar, penulis meyakini bahwa Allah menyampaikan firman-Nya atau perintah dan petunjuk-Nya melalui berbagai cara, salah satu diantaranya melalui mimpi layaknya perintah, dan petunjuk-Nya kepada Nabi Ibrahim As.
Al Qur'an surat Ash Shaaffaat ayat 102.
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar."
Selanjutnya mari kita ikuti bersama, apa sesungguhnya pernyataan atau perkataan teman atas diri penulis itu? Andaikan pernyataan atau perkataan teman atas diri penulis memang ternyata benar, itu berarti penulis mengalami kenaikan peringkat. Tiada kata lain kecuali rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Allah, karena atas kehendak-Nya lah semuanya itu terjadi. Disisi lain hal itu juga berarti merupakan ujian sangat berat bagi penulis; Begitupun penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah seraya bermohon kiranya Allah selalu menuntun, dan membimbing penulis menuju perbuatan baik, serta memelihaara diri, jiwa, dan hati penulis karena Allah adalah Maha Pemelihara.
Al Qur'an surat Huud ayat 57.
Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu apa (amanat) yang aku diutus (untuk menyampaikan)nya kepadamu. Dan Tuhanku akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain (dari) kamu; dan kamu tidak dapat membuat mudharat kepada-Nya sedikitpun. Sesungguhnya Tuhanku adalah Maha Pemelihara segala sesuatu.
Sesungguhnya uraian tentang pernyataan atau perkataan teman atas diri penulis telah di jelaskan dalam buku Pengalaman Spiritualku 1, namun untuk pembuktian atas kebenaran ucapan teman, sebagian telah diceritakan saat penulis mendampingi perjuangan cucu sebagai mana diceritakan sebelumnya. Â Untuk melengkapi pembuktian atas kebenaran perkataan atau pernyataan teman atas diri penulis, selanjutnya akan diuraikan berkaitan dengan kejadian nyata yang penulis alami sebelumnya.
Dalam do'a penulis dapat menulis seperti tersebut sebelumnya, karena suasana kebatinan penulis tentu berbeda dengan suasana kebatinan anak - anak. Untuk mengetahui bagaimana suasana kebatinan anak - anak yang sesungguhnya, akan diceritakan dalam artikel selanjutnya. Terima kasih.
