Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Pensiunan Pegawai Negeri Sipil

Lahir di Metro Lampung. Pendidikan terakhir, lulus Sarjana dan Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Mendampingi Perjuangan Cucu (Tempe Mendebarkan)

16 Januari 2023   09:51 Diperbarui: 16 Januari 2023   10:11 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya papa sendiri juga heran, kok bisa -- bisanya papa bermimpi ketemu dengan pak Antasari dalam situasi dan kondisi yang damai, akrab, ceria, serta bersendagurau layaknya orang yang sudah kenal lama (telah disampaikan sebelumnya). Ditilik dari sisi profesi berbeda, papa Apoteker yang berkaitan dengan obat - obatan, sedangkan beliau Sarjana Hukum tentu berkaitan dengan produk hukum.

Dari sisi perkenalan sudah pasti tidak saling mengenal satu sama lain, tetapi papa tahu siapa pak Antasari Azhar, sebaliknya pak Antasari tidak mungkin tahu papa. Papa tahu karena pak Antasari pernah menjadi pejabat negara sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jadi sering muncul dilayar kaca, sampai harus menjalani hukuman dengan alasan tertentu yang tidak diulas disini.

Lalu apa kaitannya mimpi tersebut dengan detik -- detik keberangkatan cucu studi ke Canada? Kaitannya sudah barang tentu dengan produk hukum, dalam hal ini berupa visa yang sedang diusahakan anak-cucu. Sampai -- sampai sekedar untuk mengetahui lika liku pengurusan visa, anak bertanya kepada teman -- teman bahkan berkomunikasi dengan bagian pengurusan visa, dan kedutaan hasilnya tetap menunggu, menunggu, dan menunggu.

Dalam masa penantian ini sudah barang tentu seisi Posko Us menunggu dengan harap -- harap cemas (Jawa = kemrungsung) utamanya anak -- anak, karena sampai sore hari tanggal 29 Agustus 2022 visa belum ditangan, padahal si cucu akan berangkat besok pagi tanggal 30 Agustus 2022 pukul 6 wib. Suasana kebatinan anak - anak demikian adalah hal yang wajar, dan saat menunggu keluarnya visa anak berkomunikasi dengan penulis melalui WA sebagaimana diinformasikan sebelumnya.

Ita_Adika: Tetap nyuwun (mohon) do'anya Yang (mbah / kakek)

Penulis dalam suasana kebatinan yang berbeda lalu membalasnya melalui WA.


[17.16, 29/8/2022] Bangun Sayekti: Eyang selalu berdo'a, semoga segala urusan mas Naufal baik: visa, paspor dan lain - lain tuntas hari ini, dan mas Naufal tetap berangkat besuk pagi tanpa ada halangan suatu apa sampai tujuan, amiin ya Robbal alamiin.

Mengapa dalam do'a penulis mengatakan seperti itu?

Ya karena itu sesuai dengan petunjuk-Nya melalui mimpi penulis ketemu pak Antasari Azhar itu, meskipun dalam mimpi pertemuan terjadi di atas pohon dalam suasana damai, ceria, gembira, bahagia, tetapi tidak jatuh sampai penulis terjaga. Maaf kalau boleh penulis mengatakan yang senyatanya ini merupakan petunjuk-Nya bahwa produk hukum akan selesai, dan keberangkatan si cucu sesuai dengan yang direncanakan.  

Mengapa penulis sudah mengerti seperti itu, kok tidak diinformasikan kepada anak -- anak? Maaf seribu maaf penulis tidak menyampaikan sebelumnya kepada anak -- anak, untuk menjaga jangan sampai penulis dikatagorikan orang yang mendahului kehendak Allah (Jawa=ndisiki kerso Gusti), amat besar dosanya.

Sebagaimana kebiasaan penulis bila bermimpi tanpa makna, biasanya bangun tidur sudah lupa apa mimpi semalam. Tetapi sebaliknya bila mimpi tersebut bermakna petunjuk, bangun tidur tetap teringat mimpi semalam lalu mencatatnya, dan selanjutnya mencari arti kata yang berkaitan dengan mimpi tersebut. Contohnya penulis menemukan bahwa azhar memiliki arti: bersinar, bercahaya, cemerlang atau jelas; Bagi siapa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun