parfummu wangi melati
tapi kenanganku malah terpuruk
pada potret masa kanak-kanak :
rumah, alangkah jauhnya
Â
adakah aku menimbang-nimbang
kangen yang ngambang
selagi mikrolet melaju kencang?
tak aku cermati
hiduppun sampai pada
jakarta bagian pedalaman
Â
masih kudeteksi wangi parfummu
tapi lanskapku cuma guguran melati
terbingkai pada potret dinding waktu
o, gadis pulang kerja
kaucemasikah
lelahnya mengenang rumah?
Â
jakarta di luar itu
bertambah abu-abu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!