Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengais Rezeki di Pagi Hari dengan Magang di Pinggir Jalan

18 November 2022   21:05 Diperbarui: 18 November 2022   21:09 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Subuh menjelang pagi segerombolan orang dengan mengendarai sepeda dipinggir jalan raya. Mereka adalah sekelompok orang yang sedang magang pekerjaan. Bukan kerja kantoran atau di pabrik tetapi magang bekerja di sawah. Para pekerja atau yang biasa disebut kuli ancer menunggu para pemilik sawah yang akan menggunakan tenaganya. Setiap kelompok biasanya terdiri dari 5 - 15 orang. 

Kelompok mereka magang di tempat yang strategis seperti di perempatan atau yang mudah dijangkau. Semua transaksi yang terjadi berdasarkan saling percaya. Pekerjaan setengah hari dibayar 60.000 Rupiah,dengan tambahan makan siang. Tetapi jika tanpa makan maka bayarannya 70.000 Rupiah. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Kuli magang ada biasanya pada saat akan tiba musim tanam padi atau tanam bawang. Mereka mencangkul sawah untuk membuat semaian padi atau bikin galengan untuk tanaman bawang merah. Mereka akan dibayar langsung setelah pekerjaan selesai walaupun besok akan bekerja lagi. Tidak semua yang magang dapat pekerjaan karena kebutuhan tidak terlalu banyak. Terpaksa mereka harus pulang ke rumah karena tidak ada yang pakai tenaganya. 

Sungguh kasihan kalau mereka harus kembali pulang dengan tangan kosong. Sudah pasti di rumah keluarganya sedang menunggu jerih payah bapak mereka. Tetapi kita kembalikan lagi kepada sang pencipta, rezeki itu datangnya dari Allah. Jika hari ini pulang dengan tangan kosong berarti belum rezekinya.

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|) 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun