Seperti bek miring Zinchenko, menciptakan penyerang ke empat (Xhaka), membebastugaskan Odegaard sebagai penyerang depan untuk membuat overload belakang lawan, alih tugas Jesus menjadi penekan serangan balik ketimbang penyerang murni, menduplikasi Ben White sebagai full back kanan yang berfungsi  juga sebagai double center back untuk bertahan, dan banyak lagi akal-akalan Arteta yang kreatif.Â
Semua hal ini membuat pusing lawan, namun pada akhirnya, saya pikir Arteta sampai pada level kejenuahan modifikasi kesebelasannya sehingga stagnan dan pemainnya banyak yang keliru, karena begitu kompleks multi task dari pemain-pemainnya yang memang memiliki kelebihan.
Menurut saya melawan anak-anak Joseph Guardila yang sudah imun dengan Meriam London, Mikel ebih baik mengalahkan superambisiusnya. Restruktur pasukan ke pertahanan menjdi lebih numerik untuk mementahkan game position The Citizen.Â
Merubah sedikit estrim tanpa rasa malu untuk memilih formasi 5-4-1 untuk pertahanan kuat yang memungkinkan bek tengah Holding sebagai sweeper untuk menyapu setiap bola yang menuju pusat gol City, Erling Haaland.Â
Variasi yang paling okeh dengan kapasitas Arsenal adalah menyerang dari formasi 5-4-1 ke bentuk 3-4-3 dimana bola dimainkan melebar ke sayap atau dimainkan melalui lini tengah ke striker.Â
Sayap akan di bentuk oleh Zinchenko dan White dari belakang dan Saka-Martinelli di depan. Gelandang Partey bisa sebagai gelandang serang dari tengah tegak lurus ke penyerang Gabriel Jesus. Pola variasi formasi ini bisa dibuat stabil untuk mendapat keunggulan numerik baik di belakang maupun di area tengah. artinya dengan formasi dan kapasitas kreatif pemain Arsenal yang rata-rata out of the box akan menyulitkan gravitasi  persegi diamond Erling Haaland-Mahrez-Graelish-Bruyne.
Ini pasti joss tenan jika dikerjakan oleh Mikel Arteta, tapi sayang ini hanya khayalan penulis yang sudah jenuh dengan gaya bermain  Pep Guardiola yang tidak pernah berubah dan lagi The Citizens menang melulu langganan juara EPL, atau lulagilulagi.
Meski masih 5 pertandingan ke depan, melawan City, Arsenal harus menang, untuk menapak juara EPL 2022-2023, jika Manchester City juara, EPL enggak ada fantasi dan spektakulernya.
"Victoria Concordia Crescit" Arsenal!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI