Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengapa Menteri BUMN, Mengapa Bukan Menpora?

22 Januari 2023   09:45 Diperbarui: 22 Januari 2023   09:59 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun Football Club dengan kasta internasional seperti Intermilan corenya adalah bisnis karena belanja, prestasi, merchandise, sponsor, itu  satu dunia kecilnya yang berputar, tidak seperti PSSI yang gede banget seperti memutar miniatur nusantara, jadi beda banget. Lalu apakah dengan seorang Erick Tohir akan terjalin hubungan mesra pemerintah-PSSI? Tentu saja, namun untuk selanjutnya pasca Erick Tohir belumlah tentu.

Jadi yang penting ya inilah, pemerintah harus melakukan pendekatan yang lebih sabar dan PSSI harus merendahkan statuta bawaannya, mungkin diperlukan pelobi-pelobi yang mengerti bola dan diterima kedua belah pihak sehingga hubungan yang lebih mesra akan menghasilkan prestasi yang bagus. 

Saya percaya bahwa hubungan selama ini antara negara dan PSSI banyak slag, dan ini yang paling berpengaruh kepada prestasi Timnas yang hampa dan sering kumat, menjadikannya sebuah timnas yang rumit apalagi dengan pelatih yang tersandera  persoalan rumit PSSI, sehingga kurang bisa konsentrasi penuh untuk timnas. 

Janganlah calon pemegang ketua PSSI ini maju seperti mau perang, tegas perlu tapi pendekatan juga lebih baik disamping pembersihan dalam diam.

Harapan yang lebih baik adalah kelak bukan lagi soal ketuanya, tetapi PSSI bisa mengurus dirinya sendiri dengan baik,  bos-bos liga akan mengurus pasukannya dengan baik, exco duduk manis tanpa overlap liga, timnas seratus persen tanggung jawab penuh pelatih, anak-anak bibit tanggung jawab pemerintah, kompetisi berjalan sesuai kalender dan aturan.

Iklim ini yang lebih perlu diciptakan pemerintah ketimbang hingar bingar pemilihan ketum seperti pilkada.  Lepas dari sisi nonteknis, keberhasilan atau kegagalan Timnas adalah harus murni tanggung jawab pelatih, enggak ada faktor lain buat pelatih ngeles dari tanggung jawabnya dan enggak boleh ngambil pekerjaan sampingan lain selain melatih.

Dan lalu semua akan baik-baik saja. Hanya saya yang masuk sebagai bagian besar silent fans Timnas tinggal duduk ayem di depan tv menanti saja kapan sih timnas juara?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun