Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tim Muda Indonesia Mulai Mendekati Tahta Sepak Bola Asia Tenggara

28 Desember 2021   15:19 Diperbarui: 28 Desember 2021   15:45 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Instagram PSSI

Tapi itu dilain sisi, kita pun mesti menginjak bumi menghadapi gajah putih.
Meski ada yang ganjil dalam permainan Thailand dari tangan seorang 'Mano' Polking pelatih berkebangsaan Brasil, tidak ditemukan sama sekali jendela Brasil di lapangan. Permainan negara Gajah Putih masih seperti silam, tegak lurus kepada luas lapangan, janganlah berharap samba. Barangkali nanti kapten Chanatip Songkrasin akan menandai di rumput hijau, bahwa Timnas Indonesia memang mempunyai ketahanan baru negri semenanjung, selain seni kulit bundar yang pernah dikenalnya selama ini.

Apakah Thailand akan memainkan football serupa ketika menghadapi Vietnam? Barangkali saja iya! Saat ini pelatih Alexandre Polking menerapkan zona marking yang ketat dengan mengorbankan serangan yang telah menjadi ciri khas Thailand. Double pivot yang dikendalikan oleh Phitiwat Sukjitthammakul di lini belakang dan Songkrasin di lini depan, ternyata bisa mendinginkan mesin Vietnam yang menyerbu seperti tak henti.

Memakai 4 bek adalah keseimbangan Thailand yang tidak tergoyahkan, sayang barangkali full-back senior Bunmathan tidak akan turun karena sudah memborong 2 kuning, pemain kaki kiri ini akan merenungi klub Yokohama Marinos tempatnya bernaung saat ini, dia akan duduk manis di bench.
Tapi di belakang, masih berdiri bek sentral yang besar Manuel Bihr berduet dengan Kritsada Kaman pemuda tembok yang juga memainkan intersep seperti flash.

Di barisan depan, penendang gaek Teerasil Dangda masih menjadi andalan, memiliki visi ruang pitch yang bagus dan cepat. Teera yang rendah hati ringan tangan dan lebih membumi sebagai deep-laying forward turut mengerjakan posesi bola bersama orang-orang bawah.

Dari celah 2 tombak perang Teerasil dan Pathompol, si kapten mungil Chanatip Songkrasin akan menyeruak sebagai false nine, Thai Messi ini akan menembak kuat dan akurat dari luar kotak seperti kemahirannya, atau dia akan memainkan dribble dan melewati sekaligus 3 lawan dengan 1v3, untuk memainkannya ke penyepak depan.    

Bagaimana lalu Garuda akan terbang di atas Gajah Putih?
Apapun formasi 4-1-2-1-2 atau 4-1-3-2, permainan berlian lini tengah Thailand jelas menyiratkan keteguhan kepemilikan lapangan tengah, namun jarak flank dengan lini tengah mereka akan lebih terbuka, celah half-space inilah tempat menari Ricky Kambuaya atau hentakan Irianto untuk penetrasi atau meregangkan sentral bek sempurna mereka Bihr dan Kritsada. Selebihnya, dari sini biarkan Eggy, Witan dan Wailan akan menemukan jalan golnya yang menakjubkan.

Buat pemuda-pemuda Garuda di belakang, kiranya bukan kekuatan yang dibutuhkan seperti saat menembok pasukan engine monoton Vietnam, melainkan kecerdasan menandai gerak bayangan pemain tanpa bola Thailand. Biarkan Elkan dan Dewangga melaksanakan tugas ini, keduanya memiliki hal taktis sebagai centre back, tinggal Fachrudin yang rigid dibebaskan menjadi penyapu yang menakutkan.

Thailand tampak memang masih percaya diri dengan tradisi bolanya yang tidak beranjak, mereka berpikir itulah standard tinggi, tanpa paradigma baru dari Gajah Perang, mereka bermain biasa menang, seperti dekade silam.
Jadi, lepaskan saja orang-orang Thailand sendiri, untuk bisa mengetahui di pitch, bahwa pemuda kita tidak lagi mudah jatuh, tidak cengeng, dan saat jatuh serta merta bangkit untuk berlari lagi. Dan di ujungnya, kesenian bola kaki kita lebih bercahaya dari sinar lelaki-lelaki bola Thailand yang stagnan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun