Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lubang

31 Agustus 2021   12:54 Diperbarui: 31 Agustus 2021   13:17 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak bisa Mama. Lubang ini tidak bisa ditutup dengan udara! Kata Kevin lemah.
Ngomong-ngomong, lubang itu seperti apa, nak Kevin? Mama kepo lagi.
Seperti jurang, Mama!  Keluh Kevin yang akhirnya terlelap seperti berusaha mengenyahkan derita.

Mama hanya menatapi putra semata wayangnya dengan hati sedih sambil tetap berharap bahwa rasa bolong ini akan mereda bersama berjalannya waktu.

***
Sampailah kisah pada suatu hari seorang Tukang Solder lewat di muka rumah Kevin dengan mengeluarkan bunyi kecrik-kecrik. Mama yang mendengarnya merasa ganjil bahwa masih ada tukang solder di jaman mileneal ini.
Mama Kevin pun refleks berlari ke ruang dapur saat mengingat akan panci lawasnya yang bolong dan belum sempat dibuang, dia mengambilnya dan menenteng panci itu sambil berlari  ke depan meneriakkan abang solder.

Abang Solder! Kemari Bang! Jeritnya.
Tukang solder tua itu mengerling lewat topi pandannya  dan menghampiri calon pelanggannya.

Wah! Gede banget, Non! Babang Solder terpana melihat lubang panci yang cukup lebar.
Gak bisa ya , Bang? Tanya mama.
Selama saya tau penyebabnya, saya bisa menambalnya, Non! Jawab Abang dengan gaya profesional. Lalu tangannya bekerja dengan tangkas merampungkan penutupan lubang.

Setelah selesai, Mama Kevin memperhatikan tambalan solder yang seperti menyatu dengan logam aslinya meski samar terlihat batas dan warna dua logam berbeda. Pekerjaan mengisi celah dilakukan dengan mahir bak seorang ahli tambal, seakan tidak terlihat pernah terjadi lubang di dasar panci itu.

Keviin! Tiba-tiba Mama berteriak memanggil Kevin yang sedang rebah di sofa tamu.
Ada apa sih, Ma! Kevin keluar dengan langkah terhuyung, dia merasakan sedikit vertigo karena sedang kumat penyakit lubang yang ada di dalam dirinya.

Ini anak saya , Bang Solder! Dia sedang sakit, bahwa selama ini  dia merasa ada lubang di dalam dirinya. Maaf.. kok tiba-tiba saja, saya merasa Babang Solder bisa menolong untuk menambalnya... Mama Kevin ngomong terbata-bata.

Abang Solder memandang ke arah Kevin sambil mengerutkan dahinya, lalu dia menghela nafas panjang.
Maaf Non, sepertinya lubang yang ada di anak ini, sudah terlalu besar, saya tidak bisa menambalnya dengan saya punya bahan yang berbeda ini. Bisa sembuh sih, tapiii...

Tapi apa Bang? Sergah Mama Kevin berharap cemas.
Mmm..Ini bisa disembuhkan ya, asal lubangnya harus diisi oleh material yang sama dengan bahan yang jadi penyebabnya. Lanjut Tukang Solder.
Katakan Abang! Katakan Abang! Lubang Kevin harus diisi dengan apa?

Sama pacarnya yang ghosting! Kata Babang Solder.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun