Perbuatan Messi adalah makanan sehari-hari Barca, dia bukan pemain sesekali atau beberapa kali musim. Jika Messi melakukan itu kita akan mendengarnya tanpa henti. "Messi adalah Maradona setiap hari, dia mencetak lebih dari 20 gol liga dalam 13 musim berturut-turut," ujar legenda Argentina Jorge Valdano. Â
Betapa kualitas seorang Messi begitu sama absurdnya dengan inspirasi dan konsistensinya. Lawan akan menggeleng sehabis pertandingan selesai.  The Captain Betis, Joaquin Sanchez hanya tertawa: 'Saya bahkan tidak tahu harus berkata apa lagi." Lalu Pep menambahkan: "Jangan coba-coba menjelaskan Messi, jangan coba-coba menulis tentang dia, awasi dia." Nasehat Josep bijak untuk menahan sukacita keindahan, kecemerlangan dan inspirasi seorang Messi.
Di rumput hijau Camp Nou, sudah pula tercetak fase Messi adalah sebuah evolusi biru-merah Blaugrana. Ini bukan lagi soal angka, melainkan histori gulungan cetak biru yang membawa gol dari mingu ke minggu dengan gambar-gambar terbaik dan ikonik, seperti hat-trick di clasico sang belia 19 tahun yang didedikasikannya untuk El Diego si sepuluh Maradona, hingga copa del rey ke empat memukul Athletic Bilbao, Â sementara penggemar Betis merasa terhormat telah dipukuli sang dewa di empat nol, juga telaknya Bernabeu untuk skor 5-0 tanpa Messi mencetak gol di dalamkesempurnaan teknisnya.
Sentuhan bola yang lembut, visi operan yang tidak pernah bisa dilakukan orang lain. Caranya berlari sekecilnya tanpa begitu banyak menendang bola, dan hanya berlari disampingnya. Lalu kita melihat kejutan yang tidak terduga. What the bloodyhelldidyouseethat? Dan Messi melakukannya berulang-ulang selama bertahun-tahun.
Pedri Gonzalez muda yang terakhir mendapat rahmat untuk memberi assist kepada sang Master, saat menaklukkan Athletico Bilbao di awal tahun. Eksekusi backheel Pedri yang membingungkan pertahanan Bilbao mempertemukan kapten Barcelona  yang tanpa menghentikan langkah menggiring bola ke jala. Leo Messi begitu gembira melihat wonder kid Barca sedang belajar kepada sang Master. Dia menghitungnya, bahwa saat debut pertamanya melawan Porto, Pedri belum juga genap merayakan ulang tahun pertamanya.
Setelah bumi selesai, dia tidak beranjak. Mosaik Lionel Messi adalah surga yang ditinggalkan di rumput Camp Nou. Dan sekali lagi ini bukanlah angka-angka, tentang kerelaan 50 persen salari semusim, hutang  Barcelona yang menggunung, raksasa kuat Pepsi-Adidas-Rakuten,  financial fair play, ataupun pandemik 19.Â
Ini tentang seorang dewa bola, yang harus 'exile' ke luar sistem permainan sepakbola itu sendiri. La Pulga dibuatnya tersedu, karena pemain yang adalah pembuat panggung dunia sepakbola adalah selalu menjadi yang pertama sebagai korban dari suatu sistem industri bola sepak.
Airbrushed di tembok besar Camp Nou kini hanya menyisakan punggawa-punggawa Catalan, mosaik sang dewa telah dikelupas, tetapi nyanyian pemuja Messi tetap terdengar di kekosongan nomor sepuluh. Dan Moralitas telah jatuh ke dalam perangkap kemurnian yang terlalu tebal, ketika timbul rasa aneh melihat seragam Paris Saint-Germain membungkus Messi. Itu menjadi kesalahan ketika rasa itu adalah Barcelona.
Seberapa lama, seberapa dalam, rasa itu selalu ada disini, selalu menjadi yang terbaik di surga Barcelona ketika sang dewa menangisi kepindahannya.
'Messi' Beaucoup.