"Suntik ya..Tolong suster.."
Pandre memejam saat jarum menembus kulit siku dalamnya, sementara lelaki yang dipanggil dokter itu meraba detak pergelangan lengan satunya dari balik kacamata tebalnya.
"Dokter belum juga menemukan kekasih saya?" Pandre mengulang tanya rutinnya seperti memohon.
"Siapa namanya?"Â
"Udara"
 Dokter menggeleng, menepuk bahu Pandre, lalu perlahan menjauh, berlalu keluar pintu.
Ruangan rawat pemulihan  jiwa.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!