"Hmmhh.."
"Tapi kamu belum jawab gimana rasanya kematian, to mas?"
"Aku.. aku belum pernah mati, dik"
"Iya.. tapi kamu kan tamatan filsafat?"
"Hmmhh.."
"Ayolah mas.."
"Maas.."
"Baiklah dik. Kematian itu sederhana, tidak menyakitkan. Pertama, kita bertemu dengan seorang kerabat lama. Kedua, kita merasakan pusing, kepala berputar. Ketiga, kita merasa dingin mulai dari ujung kaki merambat naik ke tubuh. Keempat, kita merasa sangat mengantuk dan mulai menurunkan kelopak mata. Yang terakhir, kita hanya perlu menghembuskan satu nafas dari sipemilik tanah.
Selesai.."
Lalu hening panjang.
"Dik.. dik.. dik Tutiek. Dik Tutiiiieek.."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!