Pantang Mengeluh
Bila urusan cebok menyebok, memandikan sampai mengganti pakaian ortu asuh, Nana biasanya Nana langsung berada di garis depan. Tanpa ada perasaan risi sedikit pun, seluruh ritual ditanganinya. Â Kadang, seusai "mengeksekusi" target, saat giliran istirahat makan siang, di sela- sela kuku jarinya masih tercium bau spesifik, yakni bekas kotoran duafa.
Bila tercium aroma lumayan sedap itu, sembari tertawa, Nana langsung mencuci bersih tangannya dan meneruskan melahap nasi bungkus di depannya. " Anggap saja bau tinja adalah aroma sorga," ujarnya sembari terkekeh.
Lantas, siapakah sebenarnya Nana ini ? Â Dirinya tercatat sebagai warga Margosari, Kota Salatiga dan merupakan single parent. Di mana, selain menjadi relawan aktif, ia adalah ibu empat orang anak (semuanya perempuan). Untuk mencari nafkah, dia melakukan apa saja, mulai berdagang online, belakangan membuka kedai makan di areal warung komunitas di Jalan Veteran Kota Salatiga.
Sembari mengais rejeki untuk putri- putrinya, Nana tetap menjalankan agenda Relintas yang telah disepakati pengurus. Semisal ia berhalangan, dirinya segera memberitahukan pada Bamset selaku  penanggungjawab Relintas. Kendati begitu, semaksimal mungkin selalu berupaya hadir di tengah- tengah relawan.
Semisal dicerna lebih jauh, sebenarnya beban kehidupan Nana cukup berat. Meski begitu, ia menepis segala peluang keluhan. " Saat berada di tengah relawan, baik ketika bedah rumah mau pun kunjungan duafa, segala pikiran suntuk sirna," jelasnya.
Bamset sendiri, sebenarnya sering menyarankan agar ibu berpenampilan macho itu untuk fokus mencari nafkah, namun, saran tersebut kerap diabaikan. Menurutnya, dengan melayani duafa, merupakan suatu hiburan tersendiri baginya. " Soal setelah sampai rumah dipusingkan dengan berbagai kebutuhan ekonomi, itu urusan nanti," ungkapnya.
Pantang mengeluh di segala situasi memang sudah menjadi keyakinannya, begitu pun dalam berbagi, pemeluk agama Kristen ini, mengimplementasikan berbagi tanpa sekat apa pun. Bahkan, dari puluhan ortu asuh yang kerap disambanginya, taka da satu pun yang memiliki agama seperti dirinya.