Banyak GW yang menjadi teman saya dan memang dalam benak saya, kami ini bersaudara tanpa perlu meributkan persaingan. Rezeki GW yang satu dan GW yang lain sudah diatur sesuai dengan kapasitas dan ikhtiarnya. Ada GW yang menjadi guru saya yang saya panggil Bang Semch (Syamsuddin Ch. Haesy). Pekerjaan penulisan jasa Bang Semch dengan tim Akarpadi-nya semua pekerjaan kelas "dewa", hehehe. Saya begitu bangga karena pernah menjadi editor buku-buku Bang Semch ini yang pernah menjadi Direktur TPI dan PU-Pemred Jurnal Nasional ini, di antaranya berjudul Platinum Track dan Indigostar.
GW lain yang saya kenal baik adalah Anang Y.B. Ada juga Mas Dodi Mawardi yang pernah menjadi CW Bob Sadino. Ada Agung Widyatmoko yang sempat mampir ke kantor Institut Penulis Indonesia hingga berbincang banyak soal pekerjaannya dalam mengelola web perusahaan-perusahaan besar. Agung berada dalam ranah GW digital dalam istilah saya. Di Timur, ada Daeng Bachtiar Adnan Kusuma (BAK) yang kini menjadi sekjen Penpro (Asosiasi Penulis Profesional Indonesia). BAK menggarap potensi lokal di daerahnya sehingga hampir semua tokoh dan pejabat jaringan Makassar ditulis olehnya. Di level birokrat, ada nama Adrinal Tanjung yang kini berkarier di Kemenpan RB. Meski seorang birokrat, ia juga melakoni diri sebagai penulis jasa. Ada juga GW di Solo yang dulu pernah saya rekrut untuk penerbit TS sebagai editor, namanya Fachmy Casofa. Ia pernah menggarap sendirian serial buku Eyang Habibie, it's awesome!
Ya, kalau mau bertanya dan ngobrol-ngobrol tentang GW ataupun writerpreneurship, boleh mampir ke Institut Penulis Indonesia di daerah Kramat Raya. Silakan masuk ke InstitutPenulis.id. Tempat ini memang rumah untuk penulis Indonesia dan "markas" sementara Asosiasi Penulis Profesional Indonesia. Di sini banyak "hantu penulisan" yang bergentayangan. Hii ....