Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - Bams sedang berikhtiar untuk menayangkan Sekelebat CERPEN: BERTEMUNYA DUA ORANG HEBAT (6). Semoga bermanfaat. 🙏🙏

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah Peringkat # 1 ========================================== Puji TUHAN atas IDE yang Engkau alirkan DERAS ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Fibonacci Puisi: Pengukur Kemanfaatan

8 Juli 2022   01:00 Diperbarui: 8 Juli 2022   01:00 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Fibonacci Puisi: Pengukur Kemanfaatan

pengukur
kemanfaatan
mengukur manfaat diri
atas kehidupannya di dunia ini

bermanfaatkah hidupnya bagi dunia
atau justru sebaliknya
tidak berguna
hidupnya

supaya
bisa berguna
belajar dulu awalnya
kemudian jangan lupa mengamalkannya

mengamalkannya kepada siapa saja
tuk memecahkan masalah
sebagai misi
hidupnya

(pengukur kemanfaatan, 2022)

Puisi ketiga dari delapan rincian alat pengukur diri, khususnya tentang pengukur kemanfaatan. Semoga bisa bermanfaat untuk kehidupan bermasyarakat.

Catatan:

Puisi yang terdiri dari empat bait ini
menggunakan deret fibonacci sebagai berikut:

Bait pertama, tersusun dari empat baris dengan
jumlah suku kata (jumlah ketukan) untuk
setiap barisnya mengikuti
deret fibonacci:
3, 5, 8, 13.

Bait kedua, tersusun dari empat baris dengan
jumlah suku kata (jumlah ketukan) untuk
setiap barisnya mengikuti
deret fibonacci:
13, 8, 5, 3.

Bait ketiga, tersusun dari empat baris dengan
jumlah suku kata (jumlah ketukan) untuk
setiap barisnya mengikuti
deret fibonacci:
3, 5, 8, 13.

Bait keempat, tersusun dari empat baris dengan
jumlah suku kata (jumlah ketukan) untuk
setiap barisnya mengikuti
deret fibonacci:
13, 8, 5, 3.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun