Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penantianku

30 Oktober 2022   07:19 Diperbarui: 30 Oktober 2022   07:21 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Pricly Pear Cactus Flowers" karya Nathan Abbott  -  Berdasar twitter Brindille

Menunggu kamu, setahun tlah berlalu, bersabar slalu. Melintas tahun, sebutir benih, tlah tumbuh di hatiku. Bermodal sabar, cerah jalan ke luar, merawat cinta.

Bersikap lugu, hindar janji melulu, nyaman bagiku. Setinggi gunung, pasti akan kudaki, dekati langit. Menjauh sengit, rasa pun makin peka, getarkan cinta.

Ke masa depsn, hadapi halang rintang, jauhksn ragu. Karena kamu, asa berkobar-kobar, berpantang surut. Jantung berdegup, menerjang halang rintang, jauhi gugup. 

Suatu saat, ingin aku pastikan, masa depanku. Lantas mencoba, bertulus dalam cinta, bersama-sama. Ku baik-baik saja, tetap mengada, kompak bersama.

Kecewa itu, seperti hantu, bayangi saat jalan. Bertindak jujur, dengan berterus terang, menghilang beban.

Kesalahanku, masih manusiawi, bersifat umum. Benci dan kagum, bosan tidak lestari, itu pamali. Menghilang akal, cinta jadi tak kekal, terkadang bebal. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun