Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengunduh Kesia-siaan

12 September 2022   07:30 Diperbarui: 12 September 2022   07:39 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pergantian musim berjalan secara alami. Tidak keras kaku seperti sifat batu. Masih tersisa ramah yang bergairah. Laksana berada di kedalaman samudera luas. Riak air bergelembung tapi tidak mudah pecah.

Saat berjumpa batu pun, bisa jadi bertemu hikmah. Sedikit bicara, siap berada di mana-mana. Di lereng kegersangan, masih bertahan ketulusan yang tak durhaka. Saat bangun tidur,  siap selalu dipeluk cuaca.

Tadi malam hujan. Jalanan sedikit menggenang. Saat merangkak ke siang, hawa panas maunya terus memanggang. Percuma bila masih ada batu yang ingin mengoleksi hangatnya musim. Karena panas bisa menghentikan ingin.

Semalam tidur pun terasa suwung. Pagi tersisa  "keduwung, getun mring lelakon kang wis kepungkur". Masih saja kita menyesali kejadian yang telah lalu. Terkadang insaf tapi terlambat. "Pancen bener, kedhuwung iku rasane kaya nguntal wedhung". 

Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tiada guna. Suatu saat akan terbukti, bahwa serampangan itu sama dengan mengunduh kesia-siaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun