Akhir-akhir ini lampu taman masih temaram. Sesekali padam. Hujan masih suka bercanda seharian. Pagi siang, dimiripkan malam.
Penghujan membuat sedih. Kemarin belajar terasing. Kini masih saja senyap, basah kuyup berawan gelap.
Tadi ke keramaian. Lumayan bisa saling melihat. Terasa masih eksis, berharap semoga tetap sehat.
Pulang senja, lampu itu tetap temaram. Ia menyimpan pesan mentari : "Dunia terkesan jenuh. Setiap dihangatkan, masih saja menggigil kedinginan".
Kehangatan bukanlah hasil perilaku bakar membakar. Seperti hangat mentari. Dari jendela sempit pun, ia mampu menyapa dan menembusnya. Menyentuh pipi, menghangati telinga dan hidung. Pesan singkatnya : "Janganlah terlalu lama murung".
Temaram suram, suka yang remang-remang. Jika masih begitu, dendangkan saja tembang. Siapa tahu itu adalah sisa-sisa daya juang