Bakat cemas kalau mampu ditipiskan. Bukan ditebal-tebalkan. Untuk itu para politisi pun perlu lebih meningkatkan empati. Unjuk gigi itu perlu, tapi janganlah bermandi ambisi setiap hari.
Bangsa yang belajar berjalan lagi memang perlu kekompakan. Satu langkah, satu arah. Karena kecemasan harus dilawan dengan kegairahan.
Mengelola cemas tanpa kecemasan, praktiknya sungguh sulit.
Berkemas meninggalkan cemas adalah membangun kembali hasrat untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru.
Cerminan makhluk sosial tentu tidak seperti dulu lagi. Senang berkerumun dalam keadaan belum imun. "Mangan ora mangan, sing penting ngumpul" perlu penyesuaian di sana sini.