Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nangkring di Puncak Kesunyian

4 Juni 2021   21:49 Diperbarui: 6 Juni 2021   17:17 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setiap kamu bercerita, angin bertiup sesekali. Kadang terasa berhembus gegap. Tersering malah dingin senyap. Kesunyian merayap pelan berbilang tahun. Gigilnya tinggi bergaung.

Aku mencoba untuk sesekali mengamati. Apakah senyap sudah ngumpet di sana, atau masih mejeng di sini. Mengendap-endap, agar ketakutan tetap menjadi kemewahan di kala pandemi.

Terbanglah kata tanpa suara. Dahulu  kau hinggap di reranting bising. Saat ini malah nangkring lama di puncak sunyi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun