Mohon tunggu...
bambang riyadi
bambang riyadi Mohon Tunggu... Praktisi ISO Management Sistem dan Compliance

Disclaimer: Informasi dalam artikel ini hanya untuk tujuan umum. Kami tidak bertanggung jawab atas tindakan yang diambil berdasarkan informasi ini. Konsultasikan dengan profesional sebelum membuat keputusan. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari penggunaan informasi ini. Artikel lainnya bisa dilihat pada : www.effiqiso.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Dari Telepon Keras hingga Tas di Kursi: Etika di Angkutan Umum yang Bikin Rakyat Capek Sebelum Bekerja

21 September 2025   19:00 Diperbarui: 17 September 2025   06:48 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keramaian dalam KRL| BeritaTrans.com

Seorang mantan "pelaku" mengaku: "Saya lebih suka dikomentari daripada diam-diam dibenci semua orang di gerbong. Itu bikin saya introspeksi."

Solusi: Dari Kesadaran Individu hingga Tanggung Jawab Bersama

Perbaikan etika di angkutan umum tidak bisa hanya ditumpukan pada individu. Butuh kolaborasi:

1.  Individu: Latih empati. Bayangkan jika Anda yang berdiri karena hamil, sakit, atau letih. Mulailah dari diri sendiri: jaga suara, jangan manfaatkan ruang secara egois.
2.  Operator Transportasi: Perkuat kampanye edukatif dengan poster lucu dan pengumuman audio yang humanis. Bahkan, bisa ada "reward" simbolik bagi penumpang tertib.
3.  Teknologi: Gunakan aplikasi untuk edukasi dan pelaporan ringan, bukan hanya untuk tiket.
4.  Komunitas: Jadikan obrolan warung kopi tentang etika angkutan umum sebagai bagian dari budaya kritis yang sehat.

Penutup: Bernapas Lega Dimulai dari Ruang Publik yang Manusiawi

Kita datang ke kota untuk bekerja, mencari nafkah, dan bermimpi. Tapi jangan biarkan perjalanan menuju mimpi itu diawali dengan kegerahan hati.

Naik angkutan umum bukan sekadar soal efisiensi atau ongkos murah. Ia adalah ujian kemanusiaan kita di ruang publik.

Sebelum sampai di kantor, mari pastikan kita sudah saling menghargai di jalur. Karena pekerjaan yang baik dimulai dari perjalanan yang manusiawi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun