Memang ia ilusi, bahkan halusinasi
tapi ragawi. Lihat detak dadanya,
lihat sungging senyumnya panggil asaku
Kala mencium keringatnya, kuterpukau. Lalu menggamit,
memelukku lewat tarian jemarinya
ejawantahkan kekayaan kepala dan kedalaman sukma
Bagiku itu elok sekali. Memang ia ilusi
tapi berupa, bergairah dan bergaya
Tengok itu kejap netranya memanahku
dikulumnyaku lembut dengan bibir pink-nya
---biar kumesrai saja molek ilusi itu ketimbang
raganya yang ilegal---
Itu lebih merdeka, tenteram.
 Memang ia ilusi
tapi ayunya memenjarakanku, merangkulku
Jangan seorang pun menghardik dan cemburuinya
Memang ia ilusi, tapi inspiratif
tapi cantik!
                     ==000==
Palangkaraya, 13 Desember 2018
Bambang Suwarno