Lampu merah yang kita lihat di jalan hanyalah simbol dari lampu merah di dalam otak kita. Selama basal ganglia membiarkan perilaku buruk terus berulang, dan selama MNS membuatnya menular ke orang lain, bangsa ini akan terus terjebak dalam lingkaran pelanggaran - dari jalan raya hingga gedung pemerintahan.
Jika kita ingin berubah, kita tidak cukup hanya mengandalkan moral atau himbauan. Kita harus menciptakan sistem yang membuat otak kolektif bangsa belajar ulang: bahwa taat aturan bukan hanya benar secara hukum, tapi juga menguntungkan secara nyata.
Karena pada akhirnya, lampu merah di otak kita harus kembali menyala.
 Referensi:
* Alexander, G. E., DeLong, M. R., & Strick, P. L. (1986). Parallel organization of functionally segregated circuits linking basal ganglia and cortex. Annual Review of Neuroscience, 9, 357--381.
* DeLong, M. R., & Wichmann, T. (2007). Circuits and circuit disorders of the basal ganglia. Archives of Neurology, 64 (1), 20-24.
* Graybiel, A. M. (2008). Habits, rituals, and the evaluative brain. Annual Review of Neuroscience, 31, 359-387.
* Haber, S. N. (2016). Corticostriatal circuitry. Dialogues in Clinical Neuroscience, 18 (1), 7-21.
* Rizzolatti, G., Fadiga, L., Gallese, V., & Fogassi, L. (1996). Premotor cortex and the recognition of motor actions. Cognitive Brain Research, 3 (2), 131-141.
* Volkow, N. D., Fowler, J. S., & Wang, G. J. (2010). The addicted human brain: insights from imaging studies. Trends in Cognitive Sciences, 14 (1), 37-44.
* Walker, F. O. (2007). Huntington's disease. The Lancet, 369 (9557), 218-228.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI