Maksudnya adalah kita tidak dapat membuktikan suatu teori, tetapi kita dapat mencoba menunjukkan  teori tersebut salah. Maksudnya, ketika kita melakukan penelitian, kita harus berusaha memalsukan hipotesis kita sendiri. Jika kita gagal melakukan hal ini, kita dapat mengatakan  hipotesis kita adalah kebenaran sementara. Sementara dalam arti hipotesis mungkin saja ditolak di kemudian hari.
Popper berpendapat  yang membedakan teori ilmiah dengan teori non-ilmiah (metafisika) adalah falsifiability, yaitu jika dapat merumuskan apa yang tidak dapat terjadi jika teori/hipotesis tersebut benar. Kami mengenali hal ini dalam pengujian hipotesis statistik.
Sejarawan sains Thomas Kuhn percaya  prinsip falsifikasi Popper tidak cukup untuk menentukan apa itu pengetahuan ilmiah. Kuhn menerbitkan buku The Structure of Scientific Revolutions pada tahun 1962 , di mana ia percaya, antara lain,  suatu teori dikatakan ilmiah jika terdiri dari teori yang bertujuan untuk menjelaskan dengan baik bagian keberadaan yang menarik minat Anda.
Oleh karena itu, landasan teoretis (paradigma) yang mendasarinya merupakan ciri khas pengetahuan ilmiah. Kita dapat berbicara tentang paradigma baik dalam epistemologi (filsafat pengetahuan) maupun dalam subjek atau bidang penelitian khusus. Kuhn  menjelaskan bagaimana paradigma dalam sains seringkali berubah dengan pesat. Pemikiran Kuhn  memungkinkan untuk menyebut, misalnya penelitian empiris-holistik sebagai ilmu, sesuatu yang sulit jika hanya berpegang pada prinsip falsifikasi.
Prinsip verifikasi, prinsip falsifikasi, dan teori paradigma Kuhn kurang lebih masih digunakan saat ini. Tak satu pun dari mereka memberikan jawaban ideal terhadap pertanyaan di mana batas antara pengetahuan ilmiah dan non-ilmiah.
Karena prinsip verifikasi, prinsip falsifikasi, dan teori paradigma Kuhn merupakan gagasan yang tidak akan ada selamanya, pertanyaan tentang bagaimana kita memandang sains yang baik akan muncul secara alami dalam seratus tahun ke depan. Mengingat perkembangan yang berkelanjutan ini, antara lain, filsuf ilmu pengetahuan Paul Feyerabend (1924-1994), berpendapat  mungkin tidak ada perbedaan yang mencolok antara pengetahuan ilmiah dan pengetahuan umum lainnya.
Citasi:(buku teks pdf):
- Descartes, Rene, The Philosophical Writings of Descartes, trans. John Cottingham, Robert Stoothoff, Dugald Murdoch and Anthony Kenny, Cambridge: Cambridge Universiety Press, 3 vols.1984-1991.
- Garber, Daniel, Descartes' Metaphysical Physics, Chicago and London: University of Chicago Press, 1992.
- Rozemond, Marleen, Descartes's Dualism, Cambridge: Harvard University Press, 1998.
- Skirry, Justin, Descartes and the Metaphysics of Human Nature, London: Thoemmes-Continuum Press, 2005.