Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apa Itu Metafora Wayang Kumbakarna?

19 November 2022   01:20 Diperbarui: 19 November 2022   16:14 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Metafora Wayang Kumbakarna/dokpri

Beberapa kata, seperti tanah air dan kebebasan, dinamai demikian pada perjuangan kemerdekan dan kebebasan. Dalam pidato politik, dalam proklamasi, dalam khotbah dan dalam katekismus, kepentingannya dikenang.

"Siapa penulis Tanah Air? Pencipta manusia, Manuggaling Kawula Gusti. Jadi patriot tertinggi adalah Tuhan? Ya, Tuhan Maha Esa adalah patriot tertinggi, yang mencintai umat manusia sedemikian rupa sehingga dia memberi kita putra satu-satunya yang diperanakkan untuk menebus kita dari perbudakan iblis.

Cinta tanah air dianggap sakral. Pahlawan tanah air dipandang sebagai orang suci, yang memberikan segalanya, bahkan nyawanya, untuk kebebasan tanah air. Sikap tidak mementingkan diri sendiri dan pengorbanannya adalah contoh untuk diikuti. Siapa pun yang mati untuk negara, konon, mencapai kejayaan. Itu secara sadar dipromosikan untuk menjadikan patriot yang dikorbankan sebagai model kehidupan. 

Seseorang yang pantas berada di tumpuan tanah air. Tidak ada keraguan bahwa para pahlawan memberi identitas pada republik yang baru lahir ini.

Sebaliknya, dia adalah seorang patriot yang buruk yang menentang kebebasan tanah air. Mereka yang mendukung monarki, mereka yang mendaftar menjadi tentara dan mereka yang membantu mereka, semuanya disebut pengkhianat tanah air. Tapi yang lemah, yang ketakutan, yang melarikan diri agar tidak mengabdi pada tujuan mulia kemerdekaan juga tidak setia pada tanah air.

Pembagian antara patriot baik dan buruk ini menjadi kebiasaan sepanjang abad ini. Dalam berbagai perang saudara yang dialami negara, masing-masing pihak menuduh lawan sebagai patriot yang buruk dan tidak mencintai negara. Menempatkan dirinya sebagai pembela patriotisme sejati adalah salah satu ciri wacana politik dalam periode sejarah kita yang sangat panjang. Manichaeisme yang bahkan hari ini, dari waktu ke waktu, muncul kembali.

Cinta tanah air adalah perasaan yang ditanamkan di daerah yang sangat berbeda. Rumah adalah salah satunya. Dalam bahasa saat itu, mereka berbicara tentang "rumah patriotik", merujuk pada keluarga pengikut perjuangan. Anak patriotik adalah orang yang pergi berperang tanpa rasa takut. 

Seorang ibu patriotik adalah orang yang mengantarkan anak-anaknya untuk memperjuangkan kebebasan. Mengejutkan bahwa dalam wacana republik, cinta tanah air ditempatkan di atas cinta ibu. Investigasi terbaru menunjukkan bagaimana simbol patriotik membanjiri rumah. Perabotan, peralatan makan, bahkan pakaian itu sendiri, memiliki lambang dan lambang berbeda yang menyinggung republik yang tercetak di atasnya.

Dengan penekanan yang lebih besar, sekolah menjadi pusat penyebaran ideologi patriotik. Terlebih lagi, dapat dikatakan bahwa itu adalah raison d'tre miliknya. Melatih patriot yang baik adalah tugas yang dipercayakan kepada sekolah oleh Negara. 

Dalam kursus, ritus, dan tindakan khusyuk, para siswa diinstruksikan untuk cinta tanah air. Membuat formasi di halaman tengah, berbaris, mengibarkan bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan adalah kegiatan khas kehidupan sekolah.

Melalui ritus harian ini, perasaan patriotik dan republik menandai generasi. Panduan primer dan sejarah yang diproduksi pada abad perjuangan Indonesia diilhami oleh prinsip-prinsip patriotik. Di dalamnya biografi para pahlawan dan peninggian kepahlawanan mereka menjadi fondasi utama mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun