Apa Itu  Semiotika Ferdinand de Saussure?
Kata Semiotik berasal dari kata Yunani "semeion "berarti tanda. Tanda  di anggap mewakili sesuatu yang lain; dan Tanda sesuatu yang terbangun atas dasar konvensi sosial (kesepakatan), kebudayaan, dan kehidupan yang terbangun sebelumnya; serta bagian dari pendekatan Melacak Bahasa [diakronik]. Metode semiotika  [diakronik] dimana Bahasa adalah Sebuah fungsi Listening, talking, writing, reading, Understanding; sebagai Rumah Ada {Martin Heidegger].
Maka semiotika sebagai pendekatan filologi bahasa bersifat
- Nature Meaning
- Language Use [praktik  bahasa vs konsep bahasa]
- Language Cognition [konsep bahasa]
- Relationship between Language and Reality [Semiotika]
Para punggawa Pemikir Ilmu Semiotika dipelopori oleh Charles Sanders Peirce, Roland Barthes, Roman Jakobsen, Charles Morris, Umberto Eco. Â Dan pada tulisan ini saya membahas filsafat semiotika pendekatan pemikiran Ferdinand de Saussure (26 November 1857 -- 22 Februari 1913).
Ferdinand de Saussure  dikenal memahami Ilmu Semiotika metode "STUKTURALISME". Sedangakn Ciri Strukturalisme: [1] Desentralisasi Manusia; [2] Dipengaruhi bahasa, sosial, ekonomi, politik; dan [4] sebuah Ide Politea_Masyarakat. Contohnya pada struktur bahasa Jawa:  Ngoko, Kromo, Kromo Inggil. Â
Semiotika metode "STUKTURALISMEÂ dimana [1] Sebuah paham menyatakan masyarakat & kebudayaan memiliki suatu struktur yg sama dan tetap; [2] Manusia dipengaruhi oleh sistem dalam lingkungannya; [3] Â Sebagai Produk dari struktur regulaitas yang diramalkan terletak dalam jangkaun manusia;dan [4] Â Bersifat subjektivitas.
Pada era kontemporer maka Semiotik: Semeion {Tanda}, mempelajari hakikatnya, cirinya, perannya, dan aturan penggunaannya; dikembangkan dari semua displin ilmu, termasuk teknologi Komputer, bahasa aplikasi progremer;
Mengapa Perlu Semiotika STUKTURALISME diperlukan dalam pemikiran  Ferdinand de Saussure?:
Membantu memahami realitas penampakan, perlu sikap objektif, bersih, dan masuk dalam interprestasi manusia;
Hidup didunia adalah simbol, maka diperlukan membongkar realitas tanda untuk mengungkap ketersembunyiannya
Semiotika metode "STUKTURALISME" memiliki dua sifat utama yakni [1] Sifat Arbitrer Bahasa: "Arbiter" =mana suka, muncul acak, tanpa alasan; [2] Arbitrer Kata [simbol] tanpa hubungan logis apa yang disimbolkan; Â Sifat Arbitrer Bahasa: "Arbiter" =mana suka, muncul acak, tanpa alasan; dan sifat Arbitrer Kata [simbol] tanpa hubungan logis apa yang disimbolkan.
Meskipun Semiotika metode "STUKTURALISME seperti Tipe:Analitik, Deskriptif, Faunal/Hewan, Kultur, Naratif/Mitos, Natural/Alam, Normatif, Sosial/pukul tiang listrik untuk waktu ronda malam hari, dan seterusnya;
Immutability of Sign adalah gagasan penting oleh Ferdinand de Saussure; dimana setiap bahasa itu seperti Hukum, peraturan, UU,  bukan aturan yang bisa dipilih/tidak; umumnya diwariskan pendahulunya;  kedua bahasa sebagai hasil Institusi Sosial, dan waktu; dan  Ruang Waktu {RW} dapat mengubah hubungan "Signifier, dan Signified;
Ada 5 Prinsip Semiotika Ferdinand de Saussure:
- Prinsip Struktural: relasi Struktural
- Prinsip Unity: PENANDA kongkrit[suara, tuliasan, objek], dan PETANDA [konsep, ide, gagasan, makna];
- Prinsip Konvensional: Kesepakatan Sosial ttg Bahasa [tanda, makna]
- Prinsip Sinkronik; Tanda sebagai Sistem Ajeg pada RW;
- Prinsip Representasi: Tanda Representasi Realitas yang di rujuk;
Dengan lima metode ini maka muncul istilah Semiotika dalam wujud dualitas antara "PENANDA, dengan "PETANDA"; artinya
- Sign {"Tanda"}; konsep kombinasi citra bunyi, apa yang dilihat /dipahami manusia
- Signifier (Yang MENANDAI_ "Penanda")_ Bagaimana manusia memahami Tanda
- Signified (Yang DITANDAI_"Petanda")_ Konsep, Tanda tersebut manusia  dapat dimakni sebagai apa;
Semiotika Ferdinand de Saussure kemudian menghasilkan Grand Theory dengan membedakan Trikothomi antara; Â LANGUE; Kesadaran Sosial; Â PAROLE; Kesadaran Individu; dan LANGAGE Sebagai Kesadaran Budaya;
Pengertiannya adalah [1] Langue; sifatnya fakta sosial, satu sistem instituasi, atuaran ucapan dan tulisan, ejan tata bahasa, sintaksis, tata baca; [2] Parole:bersifat individu, manifestasi aktual dari Langue; dan [3] Langage: aktivitas lingustik, gabungan langue dan porole;
Maka Semiotika; SINKRONIK adalah inti pemikiran Ferdinand de Saussure . Kata  SINKRONIK; "Syn" bersama. Bersama dalam satu waktu. Mekanisme pada waktu kekinian, dan lawaannya adalah DIAKRONIK:  studi bahasa dari Waktu ke Waktu, secara menyeluruh [sejarah bahasa). Baik SINKRONIK- DIAKRONIK membentuk "Asosiasi Tanda" sebagai Produk Struktur Lingusitik. terima kasih_