Menurut Nietzsche, definisi Aristotle  tentang tragedi pastilah salah paham, karena jika Aristotle  benar, maka tragedi itu akan membahayakan kesehatan, karena didasarkan pada rasa kasihan dan ketakutan, dan menurutnya ini dekaden dan menyedihkan.Â
Seni dan tragedi, bagaimanapun, seharusnya merangsang kehidupan dan akibatnya tidak dapat dibangun di atasnya. Apa yang Nietzsche perjuangkan di sini, bagaimanapun, bukanlah kesalahpahaman Aristotle, tetapi Aristotle  yang disalahpahami. Â
Secara keseluruhan, orang dapat secara kasar merangkum interpretasi yang berbeda dari para filsuf dalam dua ajaran Aristotle : Ini berarti  setiap keadaan gairah, atau setiap perasaan, hanya dapat memiliki efek positif atau dipandang sebagai suatu kebajikan sebagai bagian tengah dari dua ekstrem. Kekuatan menjadi lebih keras ketika mereka didorong kembali, tetapi menikmati moderasi ketika mereka diperankan.***