Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apakah Hidup Itu Masuk Akal?

27 Juli 2021   21:19 Diperbarui: 27 Juli 2021   21:31 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Pola berpikir yang tidak meragukan   Anda baik, menganggap adanya kejahatan di luar diri Anda, dan berpikir  memerangi kejahatan itu membenarkan keberadaan Anda" adalah apa yang saya alami saat itu. Itu adalah jebakan yang saya alami. Tidak ada yang sepenuhnya benar atau sepenuhnya salah dalam kenyataan ini. Namun, mungkin ada roh yang melukis dunia ini menjadi baik dan jahat, putih dan hitam, menempatkan diri di sisi keadilan, menciptakan makhluk jahat "di luar", dan terus mencelanya. Saya menyadari  itulah yang ingin ditunjukkan oleh Camu, menggunakan simbol "wabah". Dan, saya pikir dengan sekuat tenaga, semangat seperti yang disiratkan oleh "wabah Covid19" ini sekarang merajalela di dunia dan di negara ini.

Jadi bagaimana kita harus menghadapi situasi ini? Mengenai poin ini, berbagai poin dibicarakan dalam program, tetapi di sini saya ingin memperkenalkan satu diskusi Camus  dunia ini adalah absurd, dan  yang ada hanyalah penderitan dan segala usaha manusia adalah sia-sia seperti usaha  Sisifus pada pencarian makna yang sia-sia oleh manusia, kesatuan dan kejelasan dalam menghadapi dunia yang tidak dapat dipahami, yang tidak memiliki Tuhan dan kekekalan.

Dalam epidemic  wabah Covid19, warga kehilangan harapan untuk masa depan dan ingatan masa lalu dan terjebak dalam waktu "masa kini." Dalam situasi ekstrim, ada orang yang berani menghadapi bencana dengan kata-kata seperti "kejujuran"; sekali lagi Satu-satunya cara untuk melawan wabah adalah kejujuran,".  Sementara semua upaya untuk mencegah wabah dan menyembuhkan pasien gagal. Kata kunci "pemberontakan" yang menjadi dasar pemikirannya, dan bagaimana seharusnya manusia menghadapi "absurditas" yang terus membanjiri kita setiap saat dan setiap waktu.****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun