Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filsafat Sosial dan Teori Evolusi Darwinisme

29 Januari 2020   12:01 Diperbarui: 29 Januari 2020   12:00 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat Sosial. Dokpri

Pada perspektif materialis Darwin, pikiran adalah aktivitas otak yang berevolusi, dan akibatnya tidak dapat bertahan dari kematian tubuh seperti halnya detak jantung. Tetapi jika tidak ada kehidupan setelah kematian maka tidak ada keseimbangan akhir dari skala keadilan di akhirat atau inkarnasi masa depan. Ini menimbulkan arti-penting dari pertanyaan penting dalam filsafat moral: Mengapa bersikap moral?

Beberapa orang mungkin menganggap saran-saran ini menakutkan, dan mungkin ini reaksi yang tepat. Kemudian lagi, mungkin tidak. Karena tentu saja mungkin untuk membingkai etika yang konsisten dengan pandangan Darwin tentang dunia. 

Etika semacam itu mungkin menekankan keutamaan untuk menjadi jujur dan cukup berani untuk mengakui dengan teguh tidak ada dasar objektif untuk moralitas, tidak ada tujuan yang lebih tinggi di balik penderitaan kita, kita tidak berarti dalam alam semesta yang luas dan impersonal, keberadaan itu pada akhirnya tanpa tujuan atau makna, dan   efek dari tindakan kita pada akhirnya akan menghilang tanpa jejak. 

Kemudian mengakui semua ini tetapi berjuang seolah hidup itu bermakna dan berusaha membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik, tanpa harapan akan kemenangan akhir, hadiah abadi, atau karma yang baik, dan memang tanpa alasan yang baik sama sekali. 

Tentu saja, tidak ada yang dapat dikatakan untuk menyatakan orang secara moral berkewajiban untuk menerima etika ini, karena untuk melakukannya akan tidak konsisten dengan ide-ide yang mendorongnya sejak awal. Ini adalah etika yang akan diadopsi, jika semuanya, oleh mereka yang menemukan keindahan yang indah dalam kebaikan tanpa pahala, kegembiraan tanpa tujuan, dan kemajuan tanpa pencapaian abadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun