Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filsafat Matematika

12 Oktober 2019   11:28 Diperbarui: 12 Oktober 2019   11:43 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ya," katanya, "ada daya tarik besar di dalamnya. Tapi saya tidak mengerti dengan jelas perubahan urutannya. Pertama Anda mulai dengan geometri permukaan bidang? '

"Ya," kataku.

"Kamu pertama-tama menempatkan astronomi, dan kemudian kamu kembali pada apa yang kamu katakan?"

"Ya, semakin tergesa-gesa semakin sedikit kecepatan," kataku. "Dengan tergesa-gesa, keadaan geometri padat yang menggelikan, yang, menurut aturan alami, seharusnya mengikuti, membuatku melewati cabang ini dan melanjutkan ke astronomi, atau gerakan benda padat."

"Benar," katanya.

'Kalau begitu dengan anggapan  sains yang sekarang dihilangkan akan muncul jika didorong oleh Negara, mari kita lanjutkan ke astronomi, yang akan menjadi subjek keempat.'

Platon berpendapat manfaat astronomi;

 Kami mencatat di sini  Platon memiliki tujuan untuk melatih pikiran. Dia menciptakan silabus yang memungkinkan siswa untuk melakukan sesuatu untuk diri mereka sendiri. Dia tidak menganjurkan studi ilmu-ilmu fisika dalam hak mereka sendiri dalam konteks ini, demikian juga terhadap pengamatan astronomi. Dia, bagaimanapun, sangat berpendapat  astronom membutuhkan alat matematika

"Perintah yang tepat," jawabnya. 'Dan sekarang, Socrates, ketika Anda menegur cara vulgar di mana saya memuji astronomi sebelumnya, pujian saya sekarang akan diberikan dalam semangat Anda sendiri. Untuk semua orang, saya pikir, harus melihat  astronomi memaksa pikiran untuk melihat ke atas dan menuntun kita dari bumi ke surga. '

"Setiap orang kecuali aku sendiri," kataku, "untuk semua orang ini mungkin jelas, tetapi itu bukan untukku."

"Lalu apa yang akan Anda katakan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun