Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Episteme: Penis dan Vagina

16 Juli 2019   18:18 Diperbarui: 16 Juli 2019   18:40 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Episteme: Mengapa Penis, dan Vagina Bisa Bertemu

Tulisan saya di Kompasiana dan Jurnal banyak tentang filsafat Seksuasi berbeda dengan makna Seks [fungsi penis vagina] dalam bahasa dan otak kotor, otak ngeres, dan  tidak bertanggungjawab. Pakailah terma dan pembisaan berpikir yang baik dan bertanggungjawab dalam koridor yang benar, dan bertanggung jawab, dan bukan untuk  tujuan bias gender, melanggar HAM, melanggar norma etika, dan hukum.

Seorang teman bicara bertanya kepada Pinang apakah dia percaya pada hantu. Teman bicara mengatakan dia sendiri percaya pada hantu tetapi dia tidak yakin apakah ada hantu perempuan atau hantu laki-laki. Pinang berkata, mengapa orang tidak tahu pasti jika ada hantu perempuan atau hantu laki-laki? Mengapa mereka tidak melihat alat kelamin hantu mereka;   apakah mereka takut? Dalam diskusi ini saya percaya Pinang  menunjukkan ciri-ciri seorang filsuf yang baik: keberanian, tidak mudah tersinggung, dan kemauan untuk mengajukan pertanyaan yang begitu jelas hingga belum ada yang bertanya kepada mereka.

Pertanyaan untuk pembaca: Apakah Anda percaya pada hantu? Pernahkah Anda mengalaminya? Pernahkah Anda memeriksa alat kelaminnya? Siapa yang ingin mempelajari filosofi memiliki alat kelamin?".

Bukankah Dokter, Bidan atau Dukun beranak di Kampung adalah manusia pertama kali memberikan atau mengenakan bahasa pertama dibalik kamar bersalin. Dengan nyaring berbunyi: selamat anaknya ibu lahir  laki-laki, atau selamat ibu atau bapak anak anda perempuan. Bukankah pertama kali pembeda laki-laki atau perempuan yang pertama kali pendefinisian atau pengenaan objek pada manusia apakah  laki-laki atau perempuan yang dilihat adalah [alat kelamin]. Maka Alat Kelamin adalah ontologis Promordial pembeda manusia dikenakan sejak lahir;

Jawaban ilmu pengetahuan dan filsafat  adalah Penemuan Freud  yang memberikan kepada oposisi penanda yang ditandakan sepenuhnya dari implikasinya: yaitu, penanda itu memiliki fungsi aktif dalam menentukan efek-efek tertentu di mana yang signifikan muncul sebagai tunduk pada tandanya, dengan menjadi melalui hasrat yang ditandai.

Dalam bidang ilmu teori pada Kecemburuan pada penis (Jerman : Penisneid ) adalah tahap yang diteorikan oleh Sigmund Freud mengenai perkembangan psikoseksual wanita, di mana gadis-gadis muda mengalami kecemasan setelah menyadari   mereka tidak memiliki penis. Freud menganggap realisasi ini sebagai momen yang menentukan dalam serangkaian transisi menuju seksualitas perempuan dan identitas gender yang matang.

Dalam teori Freudian, tahap kecemburuan pada penis memulai transisi dari keterikatan pada ibu ke persaingan dengan ibu untuk perhatian, pengakuan, dan kasih sayang ayah.   Reaksi paralel dari kesadaran seorang anak laki - laki   perempuan tidak memiliki penis adalah kecemasan akan kastrasi.

Teori Freud tentang kecemburuan pada penis dikritik dan diperdebatkan oleh psikoanalis lain, seperti Karen Horney, Ernest Jones, Helene Deutsch, dan Melanie Klein, khususnya pada perawatan kecemburuan pada penis sebagai operasi tetap sebagai lawan dari formasi yang dibangun atau digunakan dalam bentuk sekunder. cara untuk menangkis keinginan sebelumnya.

=== [Ernest Jones berusaha untuk menyembuhkan iri hati manusia  tanpa penis  pada teori awal  Freud dengan memberikan tiga makna alternatif: [a] Keinginan untuk mendapatkan penis, biasanya dengan menelan dan mempertahankannya di dalam tubuh, dan mengubahnya menjadi bayi; [b] Keinginan untuk memiliki penis di wilayah klitoris; [c] Orang dewasa ["sudah menikah resmi"] ingin menikmati penis dalam hubungan seksual. Demikian penjelasan Episteme: Mengapa Penis, dan Vagina Bisa Bertemu===.

Ada istilah disebut  "aphanisis" pantas masuk dalam Bahasa Bahasa Psikalisis Laplanche dan Pontalis,  sebagai  Istilah yang diperkenalkan oleh Ernest Jones : lenyapnya hasrat seksual. Menurut Jones aphanisis adalah objeknya, pada kedua jenis kelamin, rasa takut yang lebih mendalam daripada rasa takut akan pengebirian. "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun