Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filsafat Uang Simmel dan Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

13 September 2018   14:05 Diperbarui: 13 September 2018   14:15 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ke (7) IDR ["Ter-Alienation"]. Tidak melakukan tindakan "Spekulasi",  atau oleh Simmel disebut gaya hidup "Ekstravagansa" atau lawan kata efisiensi. Sebuah sikap indiferen terhadap nilai uang merupakan esensi dan daya tarik ekstravagansa. Misalnya pada  pasar berjangka (futures trading), secara potensial tak terbatas. Harga tidak ditentukan oleh keadaan sekarang, tetapi berdasarkan profit yang diharapkan di masa depan atau disebut tindakan "Spekulasi" dengan segala macam probabilitas.  Nilai uang dipengaruhi  oleh waktu murni (Duree) hanya bisa dialami secara intuitif  bukan intelektual atau wujud tindakan "Spekulasi".

Maka kapasitas intelek sebagai suatu instrumen atau alat yang digunakan untuk membantu atau meningkatkan kehidupan manusia. Atau (Bergson)  menyebut Elan Vital adalah suatu kekuatan atau daya kreatif yang termanifestasi dalam kehidupan manusia, sehingga manusia dapat berada dalam posisi yang bebas, namun bukan berarti bebas yang tanpa batas.

Ke (8) IDR ["Ter-Alienation"]. Tidak ada gaya hidup senderhana atau Simmel menyebut sebagai sikap mental "Kemiskinan Asketis".  Saya menduga hal ini dapat dilihat mobil mewah yang sulit di hitung harganya bagi Pak Tani di Magelang atau Temanggung. Mobil mewah pada Kantor Kantor pada Punggawa di Negara ini adalah simbol tidak adanya rasa pilihan pada "hidup sederhana". Atau belum memiliki laku prihatin, atau hidup senderhana yang mengarah pada ideal moral. Kesenjangan yang dipertontonkan didepan Publik. Mungkin etika Mean Golden Ethics oleh Aristotle golden mean.

Ke (9) IDR ["Ter-Alienation"]. Paradoks antara Optimistik, dan Kepasrahan. Atau oleh Simmel disebut Sinisme dan blas attitude. Akibat kondisi dua yang saling berbeda maka satu kelompok bersikap sinis pada uang, dan satu kelompok bersikap Optimistik atau antusias. Sinisme (orang susah)  berkembang pesat di Jakarta, Bandung, Surabaya,  di mana turn-over uang sangat tinggi, khususnya di pasar uang dan modal, jumlah uang sangat besar yang dengan mudah berganti pemilik.

Paradoks logika (logos), etika (ethos), dan emosional (pathos) teori Aristotle.

Ke (10) IDR ["Ter-Alienation"]. Tanpa trust, semua tatanan pasti hancur. Dengan "Trust" relasi bisa bertahan", kata Simmel. Melemahnya  atau  ["Ter-Alienation"]  mata uang rupiah  IDR (soft currency) dipastikan masalah trust. ***

Daftar Pustaka: Laporan Hasil Riset Universitas Mercu Buana, dengan judul Fenomenologi Uang, Pada Pusat Kerajinan Sumberdaya Ekonomi Lokal Seni Pahat Batu di Muntilan, Magelang  Jawa Tengah,. 2017.

Terdaftar HKI Kementrian Hukum dan HAM RI dengan Judul:   Penelitian Fenomenologi: Rehabilitasi Temuan Filsafat Uang: Platon, Aristotle, Kant, Bergson, Weber, Simmel, Haidegger, Lefebvre, Homans, Lacan, Pada Pusat Sumberdaya Ekonomi ...P Apollo ID Patent C00201703562.

2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun