Mohon tunggu...
muhammad nurul
muhammad nurul Mohon Tunggu... Guru - Penulis Baru

Instruktur di Balai Latihan Kerja Pasaman Barat - Senang bermain dengan kata, semoga apa yang diketik bisa membawa manfaat untuk sesama. Insya Allah.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Fenomena Tukar Uang Jelang Idul Fitri: Tradisi, Bisnis dan Dampak Ekomoni

28 Maret 2024   06:00 Diperbarui: 28 Maret 2024   06:36 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri diolah via canva

Fenomena Tukar Uang Jelang Idul Fitri: Tradisi, Bisnis, dan Dampak Ekonomi

Setiap menjelang Idul Fitri, tradisi tukar uang baru selalu mewarnai suasana. Antrian panjang di bank dan tempat penukaran uang menjadi pemandangan yang tak asing lagi. Fenomena ini tak hanya menarik dari sisi budaya, tapi juga memiliki dimensi ekonomi dan bisnis yang patut ditelaah.

Dari sisi ekonomi, tradisi tukar uang mencerminkan tingginya konsumsi masyarakat menjelang Idul Fitri. Uang baru dianggap lebih menarik dan presentable untuk dibagikan sebagai THR (Tunjangan Hari Raya). Hal ini mendorong peningkatan permintaan uang tunai, yang pada akhirnya memicu inflasi.

Di sisi bisnis, fenomena tukar uang menjadi peluang bagi bank dan pihak lain untuk meraup keuntungan. Bank biasanya membuka layanan penukaran uang dengan menawarkan berbagai promo menarik. Calo pun tak mau ketinggalan dengan menawarkan jasa penukaran uang dengan tarif tertentu.

Dampak ekonomi dari tradisi tukar uang ini bisa dilihat dari beberapa sisi. Pertama, meningkatkan permintaan uang tunai, yang dapat memicu inflasi. Kedua, mendorong sektor jasa keuangan, seperti bank dan jasa penukaran uang. Ketiga, mempercepat perputaran uang di masyarakat, yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

Namun, perlu diingat bahwa tradisi tukar uang ini juga memiliki beberapa dampak negatif. Pertama, biaya penukaran uang yang tinggi, terutama jika dilakukan melalui calo. Kedua, risiko penipuan, terutama bagi yang melakukan penukaran uang secara online. Ketiga, penumpukan sampah uang kertas, karena banyak orang yang membuang uang kertas yang sudah tidak layak edar.

Sebagai solusi, pemerintah perlu melakukan beberapa langkah, seperti:

  • Meningkatkan edukasi masyarakat tentang dampak negatif tradisi tukar uang.
  • Menyediakan layanan penukaran uang yang mudah diakses dan terjangkau.
  • Menerapkan regulasi yang ketat untuk mencegah penipuan dan praktik riba dalam penukaran uang.

Tradisi tukar uang menjelang Idul Fitri merupakan fenomena yang kompleks dengan berbagai dimensi ekonomi dan bisnis. Di satu sisi, tradisi ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, tradisi ini juga memiliki beberapa dampak negatif yang perlu diwaspadai. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah yang tepat dari pemerintah dan masyarakat untuk meminimalisir dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif dari tradisi ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun