Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Akuntansi Pendekatan Agency Theory

10 September 2018   10:39 Diperbarui: 10 September 2018   12:25 1196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tulisan ini membahas hasil riset saya selama 18 tahun tentang Filsafat Akuntansi Pendekatan Agency Theory. Pada artikel sebelumnya saya sudah membahas latar belakang munculnya teori Keagenan. 

Adalah  Hegel kemudian oleh Karl Marx sebagai "Materialisme Sejarah" atau upaya menjadi masyarakat lebih adil, dalam mencapai bagi kebebasan umat manusia. Atau perjuangan penghapusan kelas, atau "Agency theory" adalah persoalan menutupi sistem yang menindas, karena ada hak yang berbeda. Laba perusahaan (surplus lebih) adalah kenaikan hak milik "Tuan  ("Principles") dengan "Budak" ("Agent") sebagai intrumentalisasi manusia dalam ala-alat produksi.

Penelitian yang dilakukan oleh Securities  and Exchange Commission (SEC), Septermber 1999 memperlihatkan perusahaan yang melakukan penyelamatan kepailitan (kesulitan keuangan) dan pada posisi ini bisanya akan melakukan earnings management seperti  perusahaan CEC Industries Corp, Intex Corp, Mercury Finance Co, Model Imperial Corp, Photran  Corp, WIZ Technology Inc, GE Corp, Miniscribe Corp dan lain-lain. Demikian juga penelitian yang dilakukan oleh Levitt (1998:4), tak kurang 1.600 perusahaan di Amerika tiap tahunnya telah melakukan creative accounting melalui  financial numbers game dengan instrumen "revenue  recognition, big bath changes, materiality and errors, cookie jar reserves, creative acquisition accounting.

Bahkan puncaknya terjadi pada skandal  Enron, WorldCom, Xerox dan Merck  sebagai representasi dari  pertentangan kepentingan dalam perusahaan antara manajemen, pemegang saham, kreditor, pemerintah, karyawan perusahaan, pemasok, konsumen, dan masyarakat umum atau secara sempit pertentangan kepentingan antara agent dan principal.

 Mekanismenya dilakukan manajemen (agent)  sebagai pihak yang menyusun laporan keuangan karena mereka berada di dalam  perusahaan sebagai pengelola aktiva perusahaan secara langsung.  

Di lain pihak  pemegang saham, kreditor dan pemerintah sebagai pihak yang menanamkan modalnya dalam perusahaan, memberikan pinjaman kepada perusahaan serta  memiliki kepentingan  dalam memperoleh dana pembangunan dalam bentuk pajak merupakan pihak-pihak  yang berkepentingan dengan informasi laporan keuangan yang disiapkan oleh manajemen, tetapi tidak menyusun laporan keuangan.

Pertentangan kepentingan dalam perusahaan tersebut antara lain: "(a) manajemen berkeinginan meningkatkan kesejahteraannya, sedangkan pemegang saham berkeinginan meningkatkan kekayaannya; (b) manajemen berkeinginan memperoleh kredit sebesar mungkin dengan bunga rendah, sedangkan kreditor hanya ingin memberikan kredit sesuai kemampuan perusahaan, (c) manajemen berkeinginan membayar pajak sekecil mungkin, sedangkan pemerintah ingin memungut pajak setinggi mungkin", (Holthausen et al.,1995;36). 

Sikap manajemen juga dipengaruhi oleh posisi mempertahankan komposisi modal kerja perusahaan, hal ini  disebabkan adanya pembatasan-pembatasan dalam perjanjian kredit antara perusahaan dengan kreditornya. Pembatasan tersebut dapat berupa  modal kerja tertentu, likuiditas atau rasio solvabilitas.

Tujuannya adalah menggambarkan pengelolaan aktiva yang  acceptable (layak diterima) sebagai gambaran manajemen yang profesional. Penyusunan laporan keuangan melalui earnings management diharap dapat menambah persepsi kepercayaan berbagai pihak yang berkepentingan dalam perusahaan dan akhirnya menghindari  kesulitan keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Penemuan indikasi awal penulis berdasarkan penelitian pendahuluan,  hal yang sama juga terjadi pada perusahaan pertambangan umum di Indonesia. Pada saat perusahaan sedang mengalami kesulitan keuangan, manajemen akan berusaha untuk mempertahankan debt to equity yang idial dan komposisi modal kerja yang tepat.
U

ntuk  memperlihat kesan bahwa perusahaan tidak mengalami gangguan kelangsungan usaha (going concern), yang termuat dalam informasi akuntansi, manajemen dapat melakukan penerapan penyusunan laporan keuangan melalui pemilihan metode akuntansi, melakukan pengaturan waktu transaksi, dan klasifikasi sistem akuntansi  yang dapat menaikkan  pelaporan laba, menurunkan pelaporan laba,  dan meratakan laba dalam laporan keuangannya (earnings management). Misalnya saat laba  dijadikan dasar  dalam kontrak pemberian bonus, manajer akan mengelola data keuangan, dan metode akuntansi agar dapat  menerima bonus seperti yang diinginkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun