Mohon tunggu...
Oktavian Balang
Oktavian Balang Mohon Tunggu... Jurnalis - Kalimantan Utara

Mendengar, memikir, dan mengamati

Selanjutnya

Tutup

Money

Virus Kapitalis yang Menyerang Pasar Tradisional

19 Februari 2020   18:13 Diperbarui: 19 Februari 2020   18:11 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bilamana di pasar tradisional kita bisa merasakan sensasi tawar menawar antara si penjual dan si pembeli, sehingga menciptakan sebuah ruang kebersamaan dan terjalinnya ikatan emosional, tidak ada sekat sosial, semua orang bisa membeli bahan/barang yang dia cari sesuai dengan kemampuan fiansialnya sendiri.Namun, saat kita beralih ke pasar modern, suasana yang "asing" pun akan kita rasakan.semua akan kita kerjakan dengan mandiri, tanpa ada bantuan dari si penjual.tak ada tawar menawar,tidak ada nilai pancasila di dalamnya, bahkan interaksi sosial pun sudah jarang sekali di lakukan antara sesama pembeli dan si pembeli kepada si penjual.sebuah potret kehidupan negara pancasila saat ini.

Di bulungan contohnya, sebuah ibukota provinsi kalimantan utara yang tengah ini sedang gencar-gencarnya berbenah diri untuk memperkenalkan wajah baru di bangsa ini yang merupakan provinsi termuda setelah berlepasnya dari provinsi kalimantan timur.sejuta sarana dan prasarana muncul di tengah-tengah masyarakat tradisional.otomatis akan terjadi perubahan tatanan sosial yang menciptakan pola kehidupan masyarakat tradisional ke masyarakat modern demi mengikuti perkembangan yang ada saat ini.

Semua berdampak atas terjadinya perubahan yang begitu pesat.percepatan itu mempengaruhi segala pola pikir masyarakat tentang politik, sosial, budaya, dan ekonomi.Tak ayal masyarakat tradisional pun mulai mengikuti gaya hidup modern di karenakan situasi dan keadaan di lingkungannya saat ini, tak lepas dari kehidupan ekonomi masyarakat bulungan yang cendrung beralih ke pasar modern yang sangat jauh berbeda dengan pasar tradisional, dimana pasar modern menawarkan lingkungan yang bersih, nyaman, aman, dengan ruangan yang sejuk serta di lengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang memanjakan para pengunjung yang datang.belum lagi dengan ketersediaan barang yang tidak ada di pasar tradisional banyak di tawarkan di pasar modern.dengan adanya diskon dan promo yang menjadi ciri khas pasar modern dapat menambah "gairah" ke kaum hawa khususnya dan para pengunjung lainnya.

pasar modern sangat menggiurkan di mata masyarakat bulungan saat ini, ahkirnya keberadaan pasar tradisional pun mulai tersingkirkan.para petani tradisional binggung untuk menjual kemana hasil panennya, pedagang pasar pun mencari-cari kemana pelanggan mereka saat ini, dampaknya akan berimbas ke perekonomi masyarakat sehingga terjadi lambatnya perputaran ekonomi di lingkungan petani dan pedagang pasar sehingga situasi ini lambat laun akan mengancam kehidupan ekonomi masyarakat saat ini.bak banjir yang di sebabkan buntunya aliran air dikarenakan penyumbatan,lambat laun akan terjadi bencana banjir yang besar.

Pemerintah harus serius memikirkan masalah ancaman kepunahan pasar tradisional,bila dibiarkan terus menerus,lambat laun bangsa kita akan kehilangan jati diri bangsanya oleh karna derasnya arus modernisasi saat ini. Pasar tradisional layaknya wong cilik yang dilakukan semena-mena, di perbudak, di peralat, dan di hilangkan fungsi dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.hanya karna kepentingan politik dan modal yang besar.pemerintah pun tergoda dengan tawaran yang tidak main main oleh pihak pihak yang "berkepentingan" yang hanya bertujuan semata-mata menggemukkan perutnya sendiri.

Tak ayal sering keluar sindiriran "yang kaya akan semakin kaya,dan yang miskin akan semakin miskin" sebuah realitas yang terjadi saat ini.dimana sifat kemanusiaannya, ketuhanannya, keadilannya yang tercermin di pancasila? bilamana pemerintah mengobrak-abrik pasar tradisional dengan garangnya,belum lagi pemerintah gencar melakukan impor dari berbagai sektor seperti hasil pertanian,perkebunan hingga perikanan.harga yang melonjak, wong cilik pun tak berdaya di karenakan mahalnya barang yang di tawar lagi.

Kemanakah pemerintah, yang kebijakkanya tak lagi memberi rasa keadilan yang notabenenya pemerintah adalah pelayan masyarakat yang bersimbolkan pancasila? ahkirnya terjadi kebuntuan, pemerintah yang seharusnya memegang kendali, yang tau kapan harus memutuskan sementara pendirian pasar modern yang sangat dominan saat ini.sebenernya tidak masalah bila sistem kapitalis mulai merebak luas di daerah ini, namun apakah sistem perekonomian sudah cukup mampu dan merata di daerah ini ? seharusnya pemerintah mempersiapkan masyarakat ekonomi untuk menghadapi pasar bebas saat ini sehingga masyarakat bisa siap untuk menghadapi segala macam kendala yang tak terduga agar tidak terjadinya kesenjangan ekonomi di tengah masyarakat saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun