Mohon tunggu...
Benz_Hermawan
Benz_Hermawan Mohon Tunggu... Penjahit - Tukang Jait

Menulislah

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Bom Waktu PPKM Darurat (Lagi) dari Aturan Hingga Masalah Perut

17 Juli 2021   10:20 Diperbarui: 17 Juli 2021   11:07 1087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Dokumen Penyekatan di Bundaran Waru Surabaya-Sidoarjo (istimewa)

"Ayolah lebih logis lagi dalam menangani wabah. Ayo genjot vaksinasi. Sediakan lebih banyak. Jangan buru-buru mikir berbayar dulu. Sediakan gratis buat semuanya. Minimal sampai 80 persen populasi. Syukur-syukur bisa 100 persen gratis, semuanya dapat vaksinasi," pungkas Fajar sembari memakan pisang goreng yang mulai dingin.

Kawan lainnya juga mengungkapkan uneg-unegnya terkait PPKM yang diberlakukan pemerintah. Entah apa yang disampaikan hanya guyonan atau nyata. Dampak PPKM menjadikan keluarganya dan masyarakat lain kreatif.

Ia menjelaskan sekarang ini PPKM menjadikan banyak orang berbakat berdagang. Diakuinya mental pedagang dengan menciptakan peluang ini ditengah pandemi ini menjadi tren, apalagi di masa PPKM.

"Alhamdulilah PPKM ini, aku wes bisa dagang. Disyukuri aja. Kemarin bisa jual TV, dua Minggu lalu jual kulkas. Gak tau Minggu depan apa bulan depan, apa lagi yang bisa dijual," katanya sembari menghisap rokok dalam-dalam.

Ketika ditanya, barang siapa yang dijual? Sang kawan asal Sidoarjo ini menjelaskan" Ya barang-barangku, TV, TV ku, kulkasku. Gimana Pandemi, PPKM ini serba sulit. Kita tidak beraktifitas. Jalan-jalan ditutup. Aku ini pekerja serabutan. Kalau semua dibatasi, anak istri makan apa coba," tanyanya dengan nada datar.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun