Pertama, anak saya lebih sering “saying goodbye” sama buku-buku pelajaran dan
Lebih “menekuni” novel-novelnya… mulai dari karya-karya Tere Liye
Seperti Burlian, Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin, Hafalan Sholat Delisa atau
karya penulis-penulis lain seperti Habiburrahman El-Shirazy stau JK Rowling dengan Harry Potter-nya
Namun Alhamdulillah, nilai rapotnya tidak jelek-jelek amat.
“Resiko” kedua lebih terkait dengan kondisi finansial. Bayangkan, masuk ke toko buku
Gramedia…langsung mencari buku Harry Potter senilai 180-an ribu.
Kalo tanggal muda sih saya masih oke-oke saja.
Lha, ini tanggal ketika dompet mulai menipis…
Namun, semenjak duduk di bangku SMP dia sudah bisa menyisihkan uang jajan
Dan sebulan sekali bersepeda ke Toko buku untuk menambah koleksi