Sebagai makhluk sosial, kita selalu di hadapkan dengan kegiatan bersama dengan orang lain, biasanya jika bertemu dan bercakap-cakap dengan seseorang yang lebih tua kita sering merasa khawatir dengan sikap yang sudah kita lakukan sehingga kita merasa apakah ini sudah benar atau memang menyalahi aturan dalam berpikir dan mengambil keputusan, oleh karena itu sebagai suku Jawa sering ada yang namanya undak usul bahasa atau tingkatan dalam berbahasa yang mencerminkan kedewasaan dalam setiap keputusan yang kita ambil.Â
Pertama, ,
Nandhing sarira ini merupakan tingkatan yang paling rendah. Masih mengutamakan keakuan, masih egosentrisme, Â merasa lebih tinggi dari orang lain. Merasa lebih unggul. Lebih baik. Lebih bijak. Boso gampange, masih kumalungkung .
Kedua, ,
Mulai bisa melihat dan menerima kelebihan orang lain. Mulai termotivasi keberhasilan laku orang lain.
Ketiga,
Mulai bisa merasakan perasaan orang lain. Merasai sedih dan bahagianya. Suka dan dukanya. Mulai timbul rasa peduli, ingin menyenangkan, dan membahagiakan orang lain.
Keempat,
Mulai bisa melihat kebahagiaan dan kesusahan diri sendiri, mengasah hati nurani. Bertanggung jawab terhadap sesuatu yang akan dilakukan. Mawas diri menghindarkan kita dari sikap semena mena dan mau menang sendiri. Mawas diri membuat kita mampu mengontrol pembicaraan, sikap, dan tingkah laku kepada orang lain. Â Orang yang mawas diri tidak akan bersikap dan berkata yang menyakiti orang
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI