Keraguan mengawali langkahmu
Sekolah terpencil, reot, kumuh, seadanya,
tak diacuhkan penguasa
Sekolah dasar satu enam
Tujuh Koto Sungai Sarik
Tunas-tunas tumbuh tak terurus
Seorang siswa bocah bilang,
 "Bu, saya mau belajar lebih."
"Bu, saya percaya."
Kau terpana, jiwamu bangkit,Â
Perjuangan pun dimulai
Ocehan, sindiran, tantangan, kelelahan
Bagaikan bumbu penyedap
Donasi yang peduli,
Kumala, si bocah raih  prestasi  nasional
Gusra tak percaya bak mimpi di siang bolong
Kerja keras, latihan, semangat membara
Hasilnya prestasi nasional
Lomba Sastra Lisan Nasional
Tingkat sekolah dasar namanya
Kini, kisah itu kau goreskan lagi
Dua puluh hari kau tulis
Satu tiga tiga delapan katanya
Dilombakan Satupena Sumbar
Diakhir pengumuman pemenang
Gusra Farnita, dibacakan
Kau menangis bukan sedih dan sakit
Haru, gembira, tak percaya, tubuhmu menggigil
"Mimpi Anak Pelosok  Negeri Menggapai Langit"
Suratmu menggugah sang juri
Gusra dan Kumala,
Kisah guru dan siswa
Menggapai mimpi jadi nyata
Â
Padang, 21 Agustus 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI