Nilai tambah: tinggi protein nabati, murah, dan diterima hampir semua lidah anak Indonesia.
2. Nasi Kuning Lauk Abon Ikan - Menu Energi Tinggi untuk Pagi Hari
Asal: Sulawesi dan Kalimantan
Kandungan gizi: karbohidrat kompleks, protein hewani, lemak sehat.
Warna nasi yang cerah menarik perhatian anak-anak, sementara abon ikan menambah cita rasa dan protein. Di Sumatera Selatan, ikan bisa diganti dengan patin lokal. Di NTT, ikan kering direbus ulang agar rendah garam. Di Jawa Barat, santan bisa dikurangi dan diganti kaldu sayur agar lebih ringan.
Nilai tambah: mudah disiapkan massal dan bisa memanfaatkan hasil laut daerah.
3. Lontong Sayur Labu - Seimbang dan Bergizi
Asal: Sumatera Barat
Kandungan gizi: karbohidrat, protein nabati, serat, vitamin A.
Lontong sayur cocok untuk penyajian MBG karena bisa dibuat dalam jumlah besar. Di Bali, bisa diganti dengan urap sayur kelapa parut. Di Maluku, kuahnya bisa diadaptasi dengan daun singkong atau ikan tongkol rebus. Di Papua, lontong diganti dengan singkong rebus atau ubi kukus.
Nilai tambah: menyehatkan, ramah biaya, dan bahan selalu tersedia sepanjang tahun.
4. Ubi Rebus, Telur, dan Tumis Kangkung - Menu Adaptif untuk Daerah Kering
Asal: Papua dan NTT
Kandungan gizi: karbohidrat kompleks, protein, vitamin, dan serat.