Mohon tunggu...
Bagas Kurniawan
Bagas Kurniawan Mohon Tunggu... Biotechnologist and Food Technologist

Konsultan Manajemen Mutu dan Keamanan Pangan. Penulis Artikel. Berbagi ilmu dengan cara santai. Blog pribadi: https://www.nextgenbiological.com/ Email: cristanto.bagas@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Sudah Yakin Air Rumah Kita Aman? Sudah Cek TDS dan pH?

7 Juni 2025   20:17 Diperbarui: 11 Juni 2025   07:31 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi air. (FREEPIK/VALUAVITALY)

Dengan menggunakan pH meter, pengguna bisa melakukan uji cepat terhadap air rumah tangga untuk mengetahui apakah air yang dikonsumsi berada dalam batas aman.

Standar Mutu Air Baku untuk Air Minum

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 2 Tahun 2023, air baku yang digunakan untuk keperluan air minum harus memenuhi parameter-parameter mutu yang ditentukan, baik dari sisi fisik, kimiawi, maupun mikrobiologis. Adapun beberapa parameter utama di antaranya:

  • TDS maksimum: < 300 mg/L

  • pH: 6,5 -- 8,5

  • Warna, bau, dan rasa: tidak mencolok, tidak berbau menyengat, serta tidak memiliki rasa asing

Standar ini bertujuan untuk memastikan bahwa air yang akan dikonsumsi masyarakat telah memenuhi kriteria keamanan dan kesehatan. Air yang tidak lolos standar ini seharusnya tidak digunakan untuk keperluan konsumsi tanpa pengolahan lebih lanjut.

Lalu, bagaimana jika hasil pengujiannya tidak sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan? Nah, berikut ini saya bantu berikan beberapa solusi praktis yang bisa dilakukan oleh kita di rumah, mulai dari investasi alat canggih hingga konvensional:

  1. Menggunakan Water Purifier Berbasis Reverse Osmosis (RO)Teknologi RO merupakan salah satu yang paling efektif untuk menyaring hingga 95--99% zat padat terlarut, termasuk logam berat, bahan kimia, dan mikroorganisme. Sistem ini bekerja dengan membran semipermeabel yang hanya memungkinkan molekul air murni lewat. Kekurangannya adalah investasi alat ini cukup mahal, namun investasi alat ini memberikan hasil yang efektif.

  2. Menggunakan Filter Air KonvensionalFilter karbon aktif dan resin penukar ion dapat membantu menurunkan TDS dalam skala ringan hingga sedang. Meskipun tidak seefektif RO, metode ini relatif lebih murah dan cukup untuk kebutuhan rumah tangga sederhana.

  3. Membangun Saringan Bertingkat (Pasir, Arang, dan Kerikil)Metode tradisional ini masih bermanfaat sebagai prapenyaringan untuk mengurangi partikel besar dan sebagian kontaminan.

  4. Penyesuaian pH Menggunakan Mineral PenyeimbangJika air terlalu asam, kapur (kalsium karbonat) atau baking soda bisa ditambahkan dalam jumlah kecil. Jika terlalu basa, penggunaan asam sitrat atau filtrasi tambahan mungkin dibutuhkan. Namun penyesuaian ini harus dilakukan dengan hati-hati dan sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan ahli pengolahan air. Karena kita tidak bisa asal-asalan memberikan kapur atau baking soda tanpa mengetahui seberapa kadar yang baik untuk diberikan ke dalam air dan aman untuk kita konsumsi

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun