Mohon tunggu...
Bagas Candrakanta
Bagas Candrakanta Mohon Tunggu... Mahasiswa -

SMI - Sopan Mengelaborasi Ide

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Beda Jepang dan Indonesia dalam Menikmati Karya

31 Oktober 2017   08:23 Diperbarui: 31 Oktober 2017   09:50 1843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

|Pada Akhirnya|

 Karakter menciptakan selera. Lantas, karakter seperti apa yang dimiliki masyarakat Indonesia sehingga menciptakan selera dan membuat kita merespon, "ini baru Indonesia!" ? Saya bisa dengan tegas mengatakan, "Lack of character".Tak terkeculai saya lho ya. Karena sayalah yang membuat Raffi Ahmad, Awkarin dan Anya Geraldine tenar di dunia perindustriannya masing-masing. 

Saya juga yang membuat acara Rumah Uya masih ada sampai sekarang. Dan saya juga yang membuat Farhat Abbas percaya diri mencalonkan dirinya menjadi presiden Indonesia. Contoh diatas adalah mereka, yang mengaku pekarya, yang terkenal hanya dengan 'drama kontroversial'. Inilah yang digemari saya dan jutaan banyak warga Indonesia lainnya, yaitu memberikan mereka panggung untuk tenar dengan formula 'micin'. Inilah selera kita, karakter kita. Ironisnya, mereka yang berkarya dengan sungguh-sungguh, mengerutkan kening dan menghabiskan kopi bergelas-gelas setiap harinya, beritanya tertutup alias tak terekspos oleh mereka yang.... itu.  

 Akhir kata, tidak masalah menyukai karya 'rendahan'. Tapi saya sadar ada opsi lain sebagai penikmat karya untuk berkontribusi agar karya Indonesia meroket. Opsi tersebut adalah menjadi aneh, menjadi beda, dan menjadi berkarakter dalam berselera.  

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun