Mohon tunggu...
Johar Dwiaji Putra
Johar Dwiaji Putra Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai

Alumni Ilmu Komunikasi. PNS dan staf Humas.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Menikmati Sejumput Kuliner Indonesia Melalui Aruna & Lidahnya

29 Maret 2024   17:00 Diperbarui: 29 Maret 2024   17:19 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pic source: gramedia.com

Beberapa masakan, tidak pernah pindah tangan.

Ini adalah sebuah quote menarik dari film berjudul Aruna & Lidahnya. Film layar lebar yang rilis pada 2018 ini diangkat dari novel berjudul sama karya Laksmi Pamuntjak. Ada empat aktor kawakan yang menghiasi film Aruna & Lidahnya. Mereka adalah Dian Sastrowardoyo sebagai Aruna, dan Oka Antara sebagai Farish. Ada pula Nicholas Saputra sebagai Bono, dan Hannah Al Rasyid sebagai Nadezhda.

Film bercerita soal Aruna yang harus melakukan investigasi terkait wabah flu burung. Aruna harus mendatangi empat kota, yakni Surabaya, Pamekasan, Pontianak dan Singkawang. Dalam investigasi ini, Aruna harus ber-partner dengan Farish. Di luar itu, Bono dan Nadezhda yang merupakan sahabat Aruna, turut serta dalam perjalanan ini untuk berwisata kuliner.

Dalam sebuah adegan, Aruna dan Farish harus mewawancarai seorang pasien di sebuah rumah sakit. Di momen ini, sang pasien bercerita tentang soto lamongan kepada Aruna. Dan sang pasien berkata: beberapa masakan tidak pernah pindah tangan.

Kenapa pasien tersebut berkata seperti itu kepada Aruna? Sebelumnya Aruna bercerita kepada sang pasien bahwa dirinya amat suka dengan nasi goreng buatan mboknya di rumah. Namun saat dirinya hendak membuat kembali masakan tersebut (recook), rasanya tidak pernah bisa sama. Hal inilah yang membuat sang pasien berkata kepada Aruna, bahwa beberapa masakan tidak pernah pindah tangan. Masakan tersebut hanya akan terasa enak jika dibuat dan diracik oleh si empunya resep atau tangan yang ahli.

Rujak cingur. Pic source: dok. pribadi
Rujak cingur. Pic source: dok. pribadi

Bagiku, Aruna & Lidahnya adalah film berkualitas yang wajib ditonton. Tidak sekadar membahas wabah flu burung yang sempat menjadi isu yang sensitif. Aruna & Lidahnya juga menyuguhkan sejumlah kuliner Nusantara yang rasanya memang jempolan. Lokasi cerita yang berada di Jawa Timur dan Kalimantan Barat, membuat sejumlah makanan khas dari dua daerah tersebut terekspos.

Selain soto lamongan, saat Aruna dan kawan-kawan bertualang di Surabaya, muncul rawon dan rujak soto. Saat mereka di Pamekasan, muncul lorjuk. Tatkala Aruna dan Farish harus melanjutkan investigasi ke Pontianak, mereka sempat mencicipi pengkang dan bakmi kepiting. Makanan peranakan Tionghoa, choi pan, muncul ketika mereka mampir ke Singkawang.

Mie ayam. Pic source: dok. pribadi
Mie ayam. Pic source: dok. pribadi

Dari film Aruna & Lidahnya, aku memperoleh inspirasi. Bahwa di tengah dinas maupun bekerja, kita bisa menyelipkan waktu untuk berwisata kuliner. Mencicipi berbagai kuliner khas dari suatu daerah, apalagi jika daerah itu belum pernah kita datangi. Yah, itulah yang dinamakan sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Kerjaan beres, perut juga kenyang. Asupan pengetahuan soal kuliner juga bertambah. Hahaa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun